Ahad 03 Jan 2016 13:00 WIB

HARUM KASTURI Usai Menolak Berzina

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,HARUM KASTURI Usai Menolak Berzina

Cerita tentang kemuliaan seorang pemuda saleh bernama Abu Bakar patut dijadikan contoh dan kian langka pada masa dekadensi moral seperti sekarang. Dia rela melumuri seluruh tubuhnya dengan kotoran agar perempuan yang minta ditidurinya kehilangan selera. 

Setelah melumuri tubuhnya dengan kotoran yang sangat bau, sepanjang hidupnya, Allah SWT menggantinya dengan memberi wangi pada tubuhnya. Bahkan, wangi seperti minyak kasturi. Sampai pemuda itu meninggal dunia, kuburannya tetap wangi.

Alkisah, seperti dinukilkan dari kitab al- Mawa\'izh wa al-Majalis karya Ibn al-Jauzi ketika itu, daerah tempat Abu Bakar berdagang panas sekali, teriknya matahari membuat daerah itu sepi seperti tidak berpenghuni. Semua orang sepertinya lebih memilih berada di dalam rumah daripada berada di luar pada saat matahari tepat di ubun-ubun. Tidak ada respons meski dia sudah berkali-kali berteriak menawarkan dagangannya.

\"Faraqna-faraqna,\" teriak Abu Bakar.

Biasanya, cukup satu dua kali menyebutkan jenis kain yang dia jual, orang langsung menyambut keluar. Kebanyakan memang orang tidak membeli. Mereka hanya ingin sekadar mendengar dari dekat suara Abu Bakar yang sangat khas. 

Selain memiliki suara yang merdu, Abu Bakar juga memiliki wajah tampan. Sehingga, tidak heran ketika itu banyak wanita yang merespons dagangannya, akan tetapi tidak sedikit juga pria.

Rasa lapar dan haus mulai mendera, namun Abu Bakar tetap melanjutkan langkahnya. Dia terus berteriak menawarkan kain faraqna. Kain faraqna ketika itu merupakan salah satu barang mewah yang dijual dengan cara door to door.

Ketika suara merdunya mulai sumbang karena kelelahan, untuk menyuarakan tawaran terakhirnya sebelum memutuskan untuk istirahat di suatu tempat, dia mendengar suara nyaring.

\"Faraqna-faraqna.\" Terdengar suara itu seperti merespons tawaran Abu Bakar.

Sehari-hari, Abu Bakar memang dikenal dengan nama \"Faraqna\" oleh orang-orang di tempat dia berjualan. Karena suara itu datangnya dari gang kecil, dia mempercepat langkahnya sambil tergopoh-gopoh menggendong tas berisi kain faraqna. Setelah beberapa langkah, tibalah dia di tempat sumber suara.

\"Silakan masuk dan tunggu di dalam,\" kata pemilik sumber suara tadi.

Abu Bakar sebagai penjual sudah terbiasa merespons semua panggilan, baik yang datangnya dari panggilan laki-laki maupun perempuan. 

Untuk itu, dia tidak kaget meski ternyata suara yang dia dengar kali ini adalah suara tunggal dari seorang perempuan. 

\"Terima kasih,\" jawabnya.

Karena si pemilik rumah lama keluar, akhirnya Abu Bakar mendekatkan badannya ke bibir pintu yang sudah terbuka lebar. Hal itu dia lakukan agar hawa dingin yang ada di dalam ruangan bisa mengurangi panas dan dahaga yang sedang menguasai tubuhnya. Sembari mengipas- ngipas, akhirnya pemilik rumah itu keluar.

Abu Bakar kaget ketika melihat pemilik suara itu mengenakan pakai yang transparan, bagian ujung pakaiannya tersingkap-singkap dengan cara jalannya. Dengan suara menggoda, wanita itu bertanya sambil membolak-balik dagangan Abu Bakar. Akan tetapi, matanya terus menatap wajah Abu Bakar dengan mengumbar senyum menggoda.

Sambil menarik tangannya ke dalam ruangan. 

Wanita yang sudah berselok itu berkata.

\"Aku memanggilmu, bukan untuk membeli apa yang kamu jual,\" bisiknya ke telinga Abu Bakar. \"Akan tetapi aku memanggilmu karena aku menyukaimu,\" katanya, dengan bibirnya yang hampir menyentuh ujung telinga Abu Bakar.

Mengetahui bibir wanita itu hampir menempel di daun telinganya, Abu Bakar segera menggerakkan kepalanya. Hal itu ia lakukan demi menghindar dari sentuhan yang diharamkan Allah SWT. Abu bakar selalu menjaga perbuatan- perbuatan yang mendekati perzinaan.

\"Wahai Abu Bakar rumah ini sekarang dalam keadaan kosong, maukah kamu melakukan sesuatu denganku,\" ajak wanita itu.

Sekarang, tubuh Abu Bakar dan wanita itu berhadap-hadapan. Wanita itu merangkul pundak Abu Bakar dengan mesra, sementara tubuh Abu Bakar tegang, berusaha melepaskan pelukan wanita itu.

Mengetahui permintaan itu sudah di luar batas maksud dan tujuan pertamanya.

 
Akhirnya, Abu Bakar mengingatkan wanita itu jika ajakannya akan menyebabkan Allah SWT murka. Akan tetapi, semua nasihat yang disampaikan Abu Bakar tidak digubrisnya, dia malah semakin memaksa dan mengancam Abu Bakar jika tidak mau menuruti permintaannya.

Jika Abu Bakar tidak mau menuruti permin?

taan nya, dia akan berteriak kepada semua orang dan menyam paikan kalau Abu Bakar telah masuk ke dalam rumahnya secara diam-diam karena ingin mengambil kesuciannya. Wanita itu yakin, warga akan percaya dengan apa yang disampaikannya ka rena Abu Bakar sudah ada di dalam rumahnya.

\"Tentunya mereka tidak akan mencurigai aku yang meminta melakukan hal itu.\" 

Berdoa Abu Bakar mempertimbang kan ancaman yang bakal menimbulkan fitnah tersebut. 

Akhir nya, dia meminta wanita meng antar nya ke kamar mandi. \"Antar aku ke kamar mandi agar bisa membersihkan diri dulu!\" kata Abu Bakar meminta.

Betapa gembiranya wanita itu mendengar permintaan Abu Bakar, dia mengira sebentar lagi keinginannya akan terpenuhi. 

Dengan penuh semangat dia menjawab, \"Tentu (akan aku antar) wahai kekasih dan buah hati?

ku, ini adalah sebuah ide yang bagus.\"

Setelah berada di dalam kamar mandi, tubuh Abu Bakar gemetar. Dia bingung harus berbuat apa agar bisa selamat dari perbuatan maksiat. 

Karena besar iman dan takwanya, meski gemetar, hal itu tidak membuatnya panik. Dia berdoa dalam hati.

\"Ya Allah, apa yang harus aku perbuat. Berilah aku petunjuk, wahai Zat yang dapat memberi petunjuk bagi orang-orang yang kebingungan.\" Iman dan takwa memang membuat pikiran seseorang jernih. Meski dalam keadaan sulit, selalu ada ide brilian untuk memecahkan semua persoalan. 

Tanpa pikir panjang, dia memoles semua bagian tubuhnya yang tegap itu dengan kotoran di kamar mandi sambil berkata, \"Ya Rabbi, wahai Tuhanku, perasaan takutku kepada-Mu itulah yang mendorongku melakukan hal ini. 

Oleh karena itu, karuniakan untukku kebaikan sebagai gantinya.\" 

Setelah memoles semua tubuhnya, dia segera keluar mendekati wanita tadi. Sontak, keadaan Abu Bakar yang penuh dengan kotoran itu membuat wanita itu jijik dan mengira jika Abu Bakar sudah gila karena mau-maunnya melumuri tubuhnya dengan kotoran yang menjijikkan.

Wanita itu lalu mengusur Abu Bakar. \"Keluar kau, wahai orang gila!\" pinta wanita itu kegelian melihat kotoran yang ada di tubuh Abu Bakar.

Setelah itu, dia bergegas mengambil barang dagangannya dan segera berlari. Takut jika ada orang lain berpikir macam-macam tentang keadaannya. Setelah peritiwa itu, bau badan dari tubuh Abu Bakar berubah, yang tadinya berbau keringat, kini wanginya berganti bagaikan wangi minyak kasturi. Wanginya tubuh Abu Bakar sampai dia meninggal. 

Bahkan diriwayatkan, setiap orang yang lewat di kuburannya, wangi tubuh Abu Bakar masih tercium. Sampai akhirnya, dia mendapat julukan \"al-Miski\" (yang harum seperti kasturi) yang ditulis di kuburannya. Allah telah memberikan untuknya sebagai ganti dari bau kotoran dengan bau minyak dari surga.

Sanksi berat Berzina termasuk maksiat yang sangat dibenci Allah SWT. Tidak tanggung-tanggung, sanksi bagi pezina sangat pedih, kecuali dia segera bertobat kepada Allah SWT.

Seperti disampaikan hadis riwayat Abu Da?

wud dan at-Tirmidzi, mengenai orang yang bermakisat kepada Allah SWT. Ra sulullah SAW ber sabda, tidak akan berzina seorang dalam keadaan beriman di waktu melakukan perzinaan. 

Dan tidak akan mencuri seseorang dalam keadaan beriman di waktu mencuri. Dan tidak akan minum khamar seseorang di wak tu beriman di waktu meminumnya. 

\"Bila seseorang melakukan hal itu, berarti melepas kan tali keimanan dari lehernya (dia menjadi kafir). Bila bertobat maka ALLAH akan menerima tobatnya.\"

Ancaman Allah SWT terhadap orang yang melakukan perzinaan seperti diterangkan dalam surah al-Isra\' ayat ke-32 yang memerintahkan agar setiap Muslim laki-laki dan perempuan untuk tidak mendekati zina. \"Karena sesungguhnya perzinaan itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu perbuatan buruk.\" (c62, ed: nashih nashrullah)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement