REPUBLIKA.CO.ID,
Fotografi telah menjadi kebutuhan sehari-hari hampir semua pengguna telepon genggam. Hampir semua kegiatan kita abadikan melalui kamera ponsel. Dari sekadar swafoto (selfie), memotret makanan atau objek foto yang menarik, hingga mengabadikan momen bersejarah di sekitar kita.
Kualitas kamera yang disematkan pada ponsel yang beredar di pasar semakin meningkat. Jika resolusi kamera menjadi ukurannya, rata-rata kamera ponsel generasi sekarang mencapai 13 megapiksel. Bandingkan dengan kamera digital SLR pada awal tahun 2000-an yang hanya dua megapiksel.
Dari segi fitur kamera, teknologi sensor digital kamera ponsel semakin canggih.
Kemampuan memotret pada kondisi cahaya minim patut diacungi jempol. Beberapa ponsel menyematkan fitur manual sehingga memungkinkan pengguna kamera ponsel bereksplorasi layaknya dengan kamera SLR.
Namun, di balik berbagai kemajuan teknologi kamera ponsel tadi, unsur manusia tetap memegang peranan utama dalam menghasilkan foto yang baik. Beberapa faktor penghambat dalam menghasilkan foto kamera ponsel yang baik kadang disebabkan oleh hal-hal sederhana. Berikut adalah beberapa tipsnya.
Pastikan lensa kamera bersih
Lensa pada kamera ponsel sering kali terkena kotoran, baik oleh jari maupun kotoran lain saat ponsel berada di saku, tas atau tempat lainnya. Lensa yang bersih sangat memengaruhi kualitas foto yang dihasilkan.
Pemilihan resolusi tertinggi yang ada pada kamera berarti ukuran foto lebih besar dan detail. Sehingga pilihan untuk mengcroppingbagian gambar tertentu menjadi lebih luas.
Cahaya mencukupi
Pada dasarnya kualitas foto kamera ponsel di luar ruang rata-rata baik. Kondisinya agak berbeda saat memotret dengan di dalam ruangan dengan cahaya minim. Untuk mengantisipasinya, pilihlah ISO yang tinggi.
Hindari getaran kamera
Kecepatan rana (shutterspeed) pada kamera ponsel cenderung lambat. Sehingga getaran pada ponsel akan sangat terasa dan mengganggu. Foto yang dihasilkan akan tampak goyang (shaky)
Hindari zoom
Hampir semua panjang lensa pada kamera ponsel adalah jenis tunggal (fixed).
Sehingga tidak memungkinkan di-zoom secara optik. Zoomyang ada biasa bersifat semu, karena hanya meng-crop bagian foto yang telah ada. Hal ini berkonsekuensi pada turunnya resolusi foto yang dihasilkan.
Selama masih memung kinkan, zoombisa dilakukan dengan melang kahkan kaki kita mendekati objek foto.
Menggunakan lampu flash
Lampu flash telah menjadi fitur wajib di ponsel masa kini. Lampu kilat pada kamera ponsel berupa lampu LED yang terus- menerus menyala selama beberapa detik. Hal ini dapat menyebabkan foto yang dihasilkan tampak goyang karena getaran tangan.
Hindari getaran tangan yang berlebihan saat memotret. Dan sebaliknya, objek foto tidak terlalu banyak bergerak. Jika menggunakan lampu flash LED eksternal, lampu bisa digunakan terpisah dari kamera. Foto yang dihasilkan akan tampak berbeda.
Memotret lebih dari satu kali
Kesalahan yang sering dilakukan pemotret pemula adalah berpuas diri dengan hanya memotret satu kali pada satu objek.
Padahal, dengan memotret lebih dari satu kali untuk objek yang sama kita bisa memilih foto yang benar-benar terbaik. Tidak menutup kemungkinan foto pertama yang dihasilkan sebenarnya blur, out of focus, dsb.
Kuasai konsep komposisi
Kuasai konsep dasar komposisi. Golden ratio, rules of third, adalah konsep dasar kom posisi yang bisa dengan mudah dipelajari di internet. Dengan menguasai konsep ini akan membantu kita menghasilkan foto yang lebih baik.
Aplikasi pengolah foto
Pilih aplikasi pengolah foto yang baik. Di Google Play maupun i-Store banyak ditemukan aplikasi pengolah foto. Baik berbayar maupun gratisan. Pilihlah yang sesuai dengan selera atau berdasar rekomendasi pilihan editor.
Perkembangan teknologi kamera ponsel ini juga diiringi perkembangan aplikasi foto yang beragam.
Aplikasi ini mengolah foto-foto hasil kamera ponsel sedemikian rupa hingga tampak `lebih cantik dari aslinya\'.
Tidak lupa menyebut berbagai aksesori penunjang kegiatan fotografi ponsel ini.
Mulai dari tongkat swafoto (tongsis), tombol shutter wireless, lampu flash hingga lensa tambahan baik yang berjenis tele hingga widefisheye.
Puluhan merek dan jenis membanjiri pasar.
Aksesori ini dijual dengan harga beragam. Mulai dari puluhan hingga jutaan rupiah.
Barang-barang ini bisa ditemukan di emperan pasar kaget, mal kelas wahid hingga toko online. Kadang barang yang sama memiliki harga berlipat ketika dijual di tempat yang berbeda.
Merek yang beredar pun mulai dari merek geje(alias gak jelas) hingga produsen optik dunia. Sebut saja Carl Zeiss tahun ini akan meluncurkan lensa tambahan yang bisa disematkan pada kamera ponsel. Rupanya salah satu produsen lensa kelas atas ini melihat ceruk pasar yang menggiurkan.
Apa pun jenis aksesori yang digunakan, pengetahuan mendasar akan alat yang digunakan tetap akan menentukan foto yang baik dari ponsel digunakan.
Selamat mencoba.