Jumat 12 Sep 2014 14:00 WIB

SITUS- Safa dan Marwah

Red:

Bukit Safa dan Marwah adalah tempat ibadah sa'i dilakukan. Jamaah haji dan umrah diharuskan berjalan kaki bolak-balik tujuh kali dari Bukit Safa ke Bukit Marwah dan sebaliknya. Kedua bukit yang berjarak sekitar 0,5 km sekarang sudah dihubungkan oleh bangunan panjang berlantai dua.

Syahdan, Makkah di masa Nabi Ibrahim AS menjadi kosong setelah peristiwa banjir pada zaman Nabi Nuh AS. Bangunan Ka'bah hanya berupa gundukan batu bundar tanpa ada seorang pun yang merawatnya. Pada saat seperti itulah Allah menghendaki Ibrahim  yang tinggal di Kanaan (Palestina) pergi jauh melintasi gurun pasir yang panas dan gersang membawa istri (Siti Hajar) dan bayinya (Ismail) ke daerah padang pasir di wilayah bernama Hijaz.

Di Hijaz, terletak Baitullah yang rusak karena banjir bah semasa Nabi Nuh. Setelah tiba di tempat sesuai dengan perintah Allah itu, Nabi Ibrahim segera bergegas kembali ke Palestina. Tanpa berkata apa-apa, ditinggalnya istri dan anaknya itu. Tapi, dengan cepat Siti Hajar bertanya: Apakah Allah menyuruh agar kau lakukan ini? Ya, jawab Ibrahim. Kalau begitu, Allah pasti tidak akan menyia-nyiakan kami, sahut Hajar.

Setelah sampai di perbatasan Ibrahim AS tidak mampu menahan gejolak perasaannya yang tentu saja sangat cemas dan gundah terhadap istri serta anak yang baru lahir sebagai hasil suatu penantian yang panjang. Beliau berhenti dan menghadap ke arah Ka'bah seraya mengangkat kedua tangannya lalu berdoa, ''Ya Tuhan kami, sesungguhnya Aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah suci-Mu itu. Aku berbuat demikian ya Tuhan kami, demi memungkinkan mereka mendirikan shalat. Karena itu, jadikanlah hati sebagian manusia gandrung mencintainya. Dan, berilah mereka rezeki dari buah-buahan, semoga mereka bersyukur.'' (QS Ibrahim: 37).

Setelah perbekalan makan dan minum habis, Siti Hajar yang bingung berusaha mencari bantuan. Dia berlari ke atas bukit Safa dan Marwah mengharap ada orang atau musafir yang melintas di gurun sekitar.

Dari Bukit Safa ia berjalan setengah berlari menuju Bukit Marwah, begitu terus jalan bolak-balik antara kedua bukit ia lakukan sampai tujuh kali. Akhirnya, setelah menaiki Marwah terakhir kali, Siti Hajar merasakan bahwa usahanya sudah optimal, lalu kembalilah dia ke tempat anaknya dengan putus asa.

Pada saat kehabisan harapan itulah serta merta datang malaikat Jibril. Melalui kaki Ismail, Jibril menghentak tanah sehingga keluarlah air zamzam. Dengan air zamzam yang mempunyai hasiat dan keajaiban itu, mereka dapat hidup berhari-hari.

ed: a syalaby ichsan

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement