Tanya:
Assalamualaikum wr wb.
Ustaz Bobby yang saya hormati. Saya adalah seorang mualaf. Tahun ini, insya Allah saya akan berkurban seekor kambing dari hasil tabungan saya selama setahun. Saya ingin ustaz menjelaskan lebih jauh hikmah dan keutamaan berkurban. Terima kasih atas jawabannya, Ustaz.
Hanifah, Bondongan, Bogor Selatan
Jawab:
Waalaikumussalam wr wb.
Subhanallah, saya terharu dan bersyukur sekali atas niat saudari Hanifah untuk berkurban. Semoga niat berkurban saudari bisa terlaksana dengan baik tahun ini. Amin Ya Rabb.
Berkurban adalah ciri keislaman seseorang. Rasulullah Muhammad SAW tidak menyukai umatnya yang berkecukupan harta, tetapi tidak mau berkurban. “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati tempat shalat Id kami.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Keutamaan lain adalah terkait pahalanya. Seorang sahabat Zaid Ibnu Arqam bertanya kepada Rasulullah terkait keutamaan/pahala berkurban. “Setiap satu helai rambutnya adalah kebaikan. Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” Demikian jawaban Rasulullah SAW seperti diriwayatkan HR Ahmad dan Ibnu Majah.
Hikmah lain yang tak kalah penting adalah bahwa berkurban membawa misi kepedulian pada sesama dan menggembirakan kaum dhuafa. Rasulullah SAW menyebut Hari Raya Kurban adalah hari untuk makan, minum sekaligus berzikir kepada Allah. Bahkan, dalam surah al-Kautsar, berkurban diperintahkan Allah setelah perintah mendirikan shalat. Ini berarti berkurban adalah ibadah yang sangat tinggi keutamaannya.
Kurban juga bagian dari syiar Islam, Alquran surah al-Hajj: 34 “ Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan, sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).”
Demikian, semoga bermanfaat.
Diasuh oleh Ustaz Bobby Herwibowo