Jumat 19 Sep 2014 12:00 WIB
Konsultasi Haji

Berhaji ke Tanah Suci

Red:

Assalamu’alaikum wr wb.

Ustaz, ada pertanyaan sederhana. Bukankah Allah itu dekat dengan kita, kenapa kita mesti jauh-jauh pergi ke Arab Saudi untuk berhaji ?

Irma, Jakarta

Waalaikumussalam wr wb.

Pertanyaannya memang sederhana, jawabannya bisa sederhana, bisa tidak. Jawaban sederhana adalah bahwa kita berangkat jauh ke Baitullah yang ada di negeri Arab Saudi tak lain karena menjalankan perintah Allah SWT.

Hal ini tertuang dalam QS al-Hajj ayat 27, "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh."

Jadi, seperti shalat dan kewajiban agama lainnya lainnya, berhaji itu merupakan perintah Allah yang mesti kita laksanakan baik sukarela atau terpaksa. Hal ini sebagai konsekuensi dari kedudukan kita sebagai hamba. Hamba yang harus selalu mengabdi kepada Rabb-nya. 

Jawaban yang tidak sederhana, yakni mencari makna dari perjalanan jauh ibadah haji ini. Makna utamanya tak lain, gerak dan dinamika.

Pertama, ibadah dalam Islam bersemangat dinamis. Rezeki pun didapat dengan gerak. Rasulullah SAW memperumpamakan burung yang pergi pagi dengan perut kosong dan pulang petang dengan perut yang telah berisi. Ibadah haji mengajarkan umat untuk gigih bekerja dan berjuang keras dalam fase-fase geraknya.

Kedua, perjalanan "jauh" menuju Baitullah sebenarnya perjalanan "dekat" menuju hadirat Allah SWT. Disunahkan jika berpergian, berdoa "Allahumma hawwin ‘alainaa safaronaa hadzaa wathwi ‘anna bu’dahu" (Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami dan dekatkanlah kejauhannya).

Ketiga, setelah "dekat" dengan Allah, kita telah siap untuk melanjutkan perjalanan "jauh" ke keabadian kelak (darul akhirah), yakni siap bergerak menuju surga jannatun na’im bersama-sama sebagaimana berombongannya jamaah haji, "Wasiiqal ladziinat taqau robbahum ilaal jannati zumaroo.." (dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka diantar bergerak menuju surga secara berombongan)—QS az-Zumar 73.

Keempat, dengan gerak seluruh organ tubuh melakukan fungsi fisiologisnya. Aliran darah menjadi lancar. Energi besar yang memberi spirit dan jiwa yang optimistis dalam  memandang kehidupan ke depan. Haji memberi dorongan untuk hidup lebih kreatif dan  bergairah.

Kelima, mereka yang mampu bergerak berarti sehat. Sehat jasmani yang berimplikasi pada sehat rohani. Ibadah haji mensyaratkan jamaah sehat. Kesehatan didapat jika perut dan jiwa diisi oleh makanan dan nilai-nilai yang halal dan bersih.

Ibadah haji membuat badan sehat, jiwa kuat, dan pikiran hebat. Dengan demikian, tidaklah semata-mata Allah SWT memanggil hamba-Nya untuk datang dari tempat jauh ke rumah-Nya, selain tentu dengan maksud Dia akan memberi sesuatu yang berharga bagi hamba-hamba-Nya itu.

"Labbaika Allhumma Labbaik", Wahai Allah, kami dengar panggilan-Mu dan kami datang bergerak memenuhi panggilan-Mu. Insya Allah kami akan terus bergerak. Terus bergerak. Wallahu’alam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement