MAKKAH -- Yayah Mulyati Junaedi (60 tahun), jamaah haji yang berasal dari Karawang meninggal dunia di pemondokannya, Gedung A4, Selasa (23/9) dini hari sekitar pukul 01.45 waktu Arab Saudi (WAS). Diduga, Yayah wafat akibat penyakit jantungnya yang kambuh karena dia kelelahan.
Menurut Tetangganya, Mimin, almarhumah terlalu semangat beribadah. ''Senin (22/9) kemarin, Bu Yayah sempat shalat Zhuhur, Azhar di Masjidil Haram dan setelah Isya semalam melaksanakan ratiban (pengajian--Red),'' kata dia, di pemondokannya Gedung A4, Makkah.
Foto:Heri Ruslan/Republika
Pemondokan Haji
Sebelum meninggal, kata Mimin, almarhumah sempat membereskan tasnya. ''Kami sebelum tidur melihat Bu Yayah sedang beres-beres baju dan barang-barangnya yang di luar dimasukkan ke dalam tas. Kemudian, sekitar pukul 01.30 WAS saya dari kamar mandi mendengar suara mendengkur. Semula, saya kira suara AC. Ternyata, suara Bu Yayah,'' kata Tumiyati yang tidurnya di samping almarhumah.
Ketiga teman yang satu kamar langsung berusaha membangunkan Yayah dan waktu itu suara dengkurannya sudah tidak ada. ''Bu Yayah saya miringkan ke kanan, tetapi kok diam saja. Kami langsung membangunkan dokter yang ada di depan kamar. Setelah diperiksa oleh dokter, ternyata Bu Yayah sudah meninggal,'' cerita Tumiyati.
Menurut Mimin, Yayah orangnya baik. Di kampungnya daerah Kosambi, Karawang, dia dikenal sebagai guru mengaji. ''Bu Yayah maunya dengan saya. Padahal, ada adik dan saudara lainnya yang berangkat menunaikan haji tahun ini. Dia selalu mengajak ke Masjidil Haram dan berangkat lebih dulu,'' ujarnya.
Lebih lanjut, Tumiyati mengungkapkan, Yayah tidak pernah mengeluh sakit. Justru, yang sering mengeluh sakit adalah Mimin dan sering diingatkan Yayah supaya tidak mengeluh dan sabar. ''Bahkan, sebelum tidur saya sempat cerita-cerita dengan Bu Yayah tentang mimpi. Baru tertidur sebentar, saya dibangunkan dengan suara dengkuran keras Bu Yayah dan dalam hitungan menit Bu Yayah sudah meninggal,'' kata Ny Andi.
Yayah diduga wafat karena kecapaian. Soalnya, menurut teman-teman sepemondokan, selama sehari saja dia mencuci baju dua kali. Bahkan, Senin malam (22/9), sebelum beres-beres tas, dia juga mencuci baju.
Menurut Kepala Sektor A Nurhariyanto, Yayah meninggal karena kardiovaskuler. Meski almarhumah rutin minum obat, karena terlalu bersemangat beribadah membuat fisiknya kelelahan.
Almarhumah sudah dimakamkan dan sebelumnya pada saat shalat Zhuhur pada hari yang sama jenazahnya dishalatkan dulu di Masjidil Haram. rep:neni ridarineni ed: dewi mardiani