MINA -- Banyaknya jamaah haji Indonesia yang tersesat di sekitar terowongan dekat tenda maktab jamaah Indonesia di Mina menjadi perhatian Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin. Menag mengklarifikasi hal tersebut kepada Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) 2014 Kolonel Achmad Riad Syafrudin karena yang tersesat mencapai ribuan orang.
Achmad Riad membenarkan dan mengatakan, salah satu penyebabnya karena banyak jamaah haji yang tidak mengindahkan perintah dan intruksi petugas Satuan Tugas (Satgas) Mina saat hendak melempar jumrah ke lokasi jamarat (pelemparan jumrah).
Petugas menyarankan jamaah agar melempar jumrah pada siang hari, Sabtu (4/10). Sedangkan, jamaah tetap ngotot ingin melempar pada waktu dhuha karena dianggap afdhal. "Banyak jamaah yang tak mendengarkan intruksi petugas. Ini bukan soal afdhal atau tidak, tapi demi keselamatan mereka," tutur Riad saat memaparkan kejadian sebenarnya kepada Menag di Posko Mina Misi Haji Indonesia, Mina, Sabtu (4/10) malam waktu Arab Saudi (WAS).
Foto:MUHAMMAD HAMED/X02365
Peziarah Muslim tiba untuk melemparkan batu pilar melambangkan Setan , selama haji tahunan , pada hari pertama Idul Adha di Mina.
Lokasi tenda maktab jamaah Indonesia dari jamarat sekitar lima kilometer (km). Hingga Sabtu siang WAS, Posko Mina melaporkan sebanyak ribuan jamaah haji tersesat di sekitar terowongan Mina dan lokasi lempar jumrah di Mina. Posko Pelaporan Jamaah Tersesat Satgas Mina juga mencatat sebanyak 24 jamaah hilang per pukul 16.00 WAS, Sabtu.
Mereka umumnya tidak mengetahui lokasi tenda maktab. "Yang tercatat sampai siang ini, ada 144 jamaah, tapi banyak juga jamaah yang tersesat di sekitar terowongan Muasim dekat tenda maktab jamaah haji Turki. Ya, ada ribuan jamaah lah," kata Kepala Perlindungan Jamaah Haji Satgas Armina Letkol Syafruddin Tanjung di Posko Pelaporan Jamaah Tersesat Satgas Mina.
Riad menceritakan ribuan jamaah sudah berada di depan pintu terowongan, Sabtu, sekitar pukul 09.30 WAS. Belasan petugas tak mampu mencegah ribuan jamaah yang ingin ke jamarat saat itu. Mereka melewati terowongan Muaisim, Mina. Tapi, selepas pukul 13.00 WAS, laporan jamaah tersesat dan hilang membanjir. "Umumnya, jamah tersesat karena tidak mengetahui lokasi lempar jumrah," tutur Syafruddin Tanjung. Mereka juga tak banyak yang mengetahui lokasi maktabnya.
Banyaknya jamaah tersesat itu, menurut Wakil Penanggung Jawab PPIH Agus Sartono diduga karena banyak jamaah yang berpindah ke lantai lain atau terlepas dari rombongannya. Kondisi jamaah yang sudah lelah sejak di Arafah, tapi memaksakan diri untuk tawaf ifadhah di Masjidil Haram.
"Padahal, seharusnya mereka istirahat dulu di Mina setelah wukuf di Arafah dan ambil kerikil di Muzdalifah. Akibatnya, jamaah ini kelelahan karena lapar," tutur Agus. repzaky al hamzah/neni ridarineni ed: dewi mardiani