Ahad 12 Oct 2014 14:05 WIB

Menag Kaget Ada Jamaah Khusus Telantar

Red: operator

MAKKAH -- Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin selaku amirul haj mengaku kaget saat mendengar kabar ada jamaah haji khusus yang diduga telantar dan mendapatkan pelayanan di bawah standar. Kasus ini dikeluhkan oleh 16 ja maah haji khusus yang diselenggarakan oleh sebuah Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).

"Namanya saja Penyelenggara Ibadah Haji Khusus, seharusnya fasilitas pelayanan di atas jamaah haji reguler. Tapi, ternyata masih ada yang telantar," kata Lukman pada acara silaturahim dengan Media Center Haji (MCH) di Jeddah, Kamis (9/10) siang waktu Arab Saudi (WAS).

Karena itu, dia melanjutkan, Kemenag tengah mendalami masalah yang dialami belasan jamaah asal Palembang, Sumatra Se latan, itu. "Akan kami lihat faktor penyebabnya secara menyeluruh sebelum kami mengambil kebijakan," kata dia.

Apabila, setelah dikaji kasus itu dan fakta di lapangan menunjukkan kesalahan pada pihak PIHK, tentu sesuai ketentuan bisa diberikan sanksi berdasarkan tingkat kesalahannya. "Belum saatnya sekarang. Untuk saat ini, belum waktunya kita menentukan apa sanksinya," ujar dia.

Dugaan penelantaran jamaah khusus ini dilaporkan belasan jamaah kepada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kantor Daerah Kerja Makkah (Daker Makkah), Rabu (9/10).

Mereka tidur di tempat seperti penampungan ilegal, tidak sesuai seperti yang dijanji kan oleh PIHK yang memberangkatkan mereka.

Mereka tinggal di penginapan yang jaraknya sekitar delapan kilometer dari Masjidil Haram. Waktu wukuf dan mabit di Mina, mereka tinggal di satu tenda yang isinya lebih dari 200 orang dan di dalamnya panas.

Kepala Bidang PIHK PPIH di Makkah Iwan Dartiwan datang ke lokasi penampungan 16 jamaah ini. Dia berjanji menelusuri letak ma salahnya. Karena itu, pihaknya masih belum bisa menindak tegas PIHK yang bertanggung jawab terhadap 16 jamaah haji yang ditelantarkan tersebut.

Sementara itu, kondisi tak mengenakkan dialami ratusan jamaah haji dari tiga kelompok penerbangan (kloter) Embarkasi Jakarta.

Mereka mengalami penundaan pener bangan sekitar sembilan hingga 19 jam di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, pada Kamis (9/10). rep:neni risarineni/zaky alhamzah ed:heri ruslan

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement