Jumat 02 Oct 2015 16:00 WIB

Besok, Jamaah Bergerak ke Madinah

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MAKKAH  -- Sekitar 5.400 jamaah yang tergabung dalam 14 kelompok terbang (kloter) gelombang kedua dijadwalkan meninggalkan Makkah untuk menuju Madinah pada Sabtu (3/10). Mereka akan diangkut dengan 114 bus.

Kepala Seksi Pelayanan Pemulangan Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muhammad Ismail Aini mengatakan, jamaah dari kloter JKG 20 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede akan menjadi kelompok pertama yang meninggalkan Makkah menuju Madinah. Mereka akan berangkat dari pemondokan menggunakan bus pada pukul 05.45 waktu Arab Saudi (WAS). "Mereka akan berada di Madinah selama sembilan hari hingga kepulangan ke Tanah Air pada 12 Oktober," kata dia, Kamis (1/10).

Kloter lain yang akan meninggalkan Makkah pada pemberangkatan hari pertama ke Madinah, yaitu PLM 08 Embarkasi Palembang, SUB 32 dan 33 Embarkasi Surabaya, MES 13 Embarkasi Medan, SOC 37 Embarkasi Solo, LOP 09 Embarkasi Lombok, JKG 21 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede, dan tiga kloter dari Embarkasi Jakarta-Bekasi, yaitu JKS 33, JKS 34, dan JKS 35.

Tiga kolter yang diberangkatkan pula ke Madinah, yaitu kloter BTH 11 Embarkasi Batam, UPG 11 Embarkasi Makassar, dan BPN 10 Embarkasi Balikpapan. "Pemberangkatan mulai pagi hari hingga sore pukul 18.35 WAS," kata Ismail.

Jamaah akan melakoni perjalanan selama delapan jam menuju Madinah. Menurut Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi Subhan Cholid, jumlah bus yang digunakan, yakni 114 unit, sudah disesuaikan dengan jumlah jamaah dalam kloter.

Kapasitas bus antarkota yang mengangkut jamaah dari Makkah menuju Jeddah dan Madinah, yaitu 45 hingga 47 orang. Subhan menyatakan, kloter yang beranggotakan 450 jamaah akan diangkut dengan 10 bus, kloter beranggotakan 390 jamaah diangkut dengan 9 bus, dan 8 bus untuk kloter beranggotakan 360 jamaah.

Subhan menyatakan, ada delapan perusahaan transportasi yang bakal melayani jamaah menuju Madinah dan Jeddah pada gelombang kedua. Pemerintah juga telah memperbarui kontrak layanan transportasi dengan naqabah untuk memastikan jamaah haji Indonesia yang akan berangkat ke Madinah atau Jeddah bisa dilayani dengan bus terbaik, bukan bus dengan standar rendah. 

Untuk peningkatan kualitas bus antarkota itu, ungkap Subhan, PPIH mengeluarkan biaya tambahan, yakni 25 riyal per jamaah untuk jurusan Makkah-Jeddah dan 45 riyal per jamaah untuk jurusan Makkah-Madinah. "Pembayaran sesuai dengan jumlah riil yang dilayani atau per kepala," ujar dia.

Peningkatan kualitas bus ini juga meniadakan kebutuhan truk pengangkut barang bawaan jamaah. Sebab, bus-bus pada gelombang kedua memiliki kapasitas bagasi yang besar. Bus tanpa upgrade yang digunakan pada gelombang pertama memiliki bagasi yang sangat sempit sehingga PPIH Arab Saudi harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menyewa truk. "Mau dipaksakan juga sulit meskipun barang bawaan jamaah sudah standar," kata Subhan.

Ada dua jenis truk yang disewa PPIH Arab Saudi untuk mengangkut barang bawaan jamaah gelombang pertama. Truk berkapasitas besar dengan biaya 1.300 riyal per trip dan truk berkapasitas lebih kecil dengan biaya 900 riyal per trip.

Peningkatan kualitas bus, menurut Subhan, bukan hanya mengurangi biaya sewa truk pengangkut barang bawaan jamaah. "Biaya imaterialnya terlalu besar dengan bus pada gelombang pertama. Bus yang mogok, perjalanan tersendat, itu mengganggu kenyamanan jamaah," kata dia.

Tetap mengawal

Kendati sudah teken kontrak, Subhan menyatakan, petugas transportasi di Daker Makkah tetap harus melakukan pengawalan untuk memastikan perusahaan transportasi memberikan bus sesuai dengan kontrak. Setiap 10 jam sebelum keberangkatan jamaah, petugas harus sudah berkoordinasi dengan maktab untuk mengorder bus.

Transportasi antarkota perhajian mendapat sorotan masyarakat pada fase pemberangkatan pertama jamaah haji dari Madinah ke Makkah dan Jeddah ke Makkah. Saat itu, naqabah (organda) memberi bus dengan standar terendah.

Subhan menyatakan, layanan transportasi standar itu sudah termasuk dalam komponen general services fees (GSF) yang wajib dibayarkan setiap jamaah haji sebesar 1.029 riyal. "Biaya GSF untuk seluruh jamaah haji dari seluruh dunia sama," ujar dia.

Kualitas bus standar dengan bus upgrade memang terlihat sangat berbeda. Jika bus-bus standar tampak lusuh dan tua, tidak demikian dengan bus upgrade. Bus yang mengantar jamaah haji Indonesia dari Makkah ke Jeddah merupakan bus-bus keluaran baru.

Ukuran bus lebih besar dibanding bus standar. Bus juga dilengkapi fasilitas toilet, AC, dan tata suara, peralatan keamanan, dan bagasi berkapasitas lebih besar. Ratna Puspita Dari Makkah, Arab Saudi  ed: Wachidah Handasah

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement