Foto : Republika/Sadly Rachman
Suasana Tawaf di Masjidil Haram.
MAKKAH — Badan Pusat Statistik Kerajaan Arab Saudi mencatat jumlah Muslim berhaji tahun ini mencapai 1.862.909 orang. Mereka berasal dari berbagai negara di lima benua yang berbeda.
Badan tersebut mencatat, sejumlah 1.325.372 Muslim yang berhaji berasal dari luar Arab Saudi. Sisanya, 537.537 orang adalah warga Arab Saudi. Sebanyak 207.425 orang di antaranya adalah warga keturunan pendatang yang sudah lama tinggal di Arab Saudi atau mukimin. Sedangkan 330.112 orang adalah penduduk asli Arab Saudi.
Jumlah haji laki-laki tahun ini mencapai 1.082.228. sedangkan haji perempuan lebih kecil, hanya 780.681. Seluruh jamaah haji memanfaatkan 29.169 bus untuk beraktivitas dari satu tempat ke lainnya. Masing-masing bus menampung rata-rata 64 orang orang haji.
Sementara itu, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz menyempatkan diri memantau langsung kondisi jamaah haji di Mina pada Senin (12/9). Sebagaimana diberitakan al-Arabiya, Raja Salman mengatakan, melayani jamaah haji yang datang dari berbagai negeri di dunia ini adalah nikmat yang tak terhingga dari Allah.
"Kami berbangga dapat merayakan Idul Adha, sambil mengabdikan diri melayani jamaah haji yang beribadah di rumah Allah (Baitullah). Ini merupakan bagian dari berkhidmat dan memelihara Tanah Suci. Sungguh ini adalah nikmat dari Allah. Doa saya, semoga Allah menjadikan hari raya ini penuh kebahagiaan. Selamat berhari raya," tulis Raja Salman dalam akun Twitter-nya.
Raja dengan sebutan Khadim al-Haramain atau Pemelihara Kota Suci (Makkah dan Madinah) ini mengunjungi langsung jamaah haji saat mereka mulai berpindah dari padang Arafah menuju Muzdalifah. Jamaah haji menjamak dan menyingkat (jama' qashar)shalat Maghrib dan Isya. Kemudian mereka bermalam di Muzdalifah. Sehari kemudian, tepatnya pada pagi hari, mereka kemudian berangkat ke Mina untuk jamarat.
Kunjungan ini dilakukan setelah jamaah haji melaksanakan rukun haji yang mendasar, yakni wukuf di Arafah. Jamaah haji berada di Arafah sejak hari tarwiah, yaitu 8 Dzulhijah, dan hari Arafah sehari kemudian. Islam menganjurkan umatnya yang tidak berhaji untuk berpuasa pada dua hari ini.
Kerajaan Saudi berkomitmen untuk menjaga keamanan dan keselamatan jamaah haji. Hal ini dilakukan dengan mengerahkan pesawat tanpa awak untuk mengawasi pergerakan jamaah haji.
Menteri Kesehatan Arab Saudi Taufiq al-Arabiyah mengatakan, tenaga kesehatan telah diterjunkan untuk melayani jamaah haji. Sebanyak 26 ribu petugas kesehatan selalu siaga membantu jamaah haji. Petugas palang merah dunia yang terlibat dalam melayani kesehatan mencapai 2.500 orang. Sejumlah 25 rumah sakit selalu siaga melayani jamaah haji yang memerlukan bantuan medis.
Panitia haji dari berbagai negara dapat selalu berkoordinasi dengan petugas kesehatan kerajaan kapan pun. Jika ada jamaah haji membutuhkan penanganan medis lanjutan, petugas kesehatan kerajaan akan membantu dengan maksimal.
Menteri Kesehatan Arab Saudi menyatakan, pihaknya akan maksimal memberikan pelayanan kesehatan dengan maksimal. Hal ini bertujuan untuk memudahkan jamaah haji melaksanakan rukun Islam kelima.
Penutup Ka'bah diganti
Kerajaan Saudi mengganti kain penutup Ka'bah pada Senin (12/9). Penggantian ini dilakukan dengan upacara singkat setelah shalat Subuh. Kain penutup yang lama diganti dengan yang baru. Sebanyak 86 orang pengrajin terlibat langsung membuat kain penutup ini. Kain penutup ini terbuat dari bahan pilihan dan kandungan emas yang dibuat di Makkah.
Penggantian kain Ka'bah biasa dilakukan sekali dalam satu tahun. Penggantian dilakukan pada 9 Dzulhijah yang bertepatan dengan jamaah haji berwukuf di Arafah.
Prosesi penggantian kain Ka'bah dilakukan dengan membawa masuk kain baru ke dalam Masjid al-Haram. Kemudian seluruh pintu masjid tersebut ditutup. Kain yang lama ditanggalkan, lalu diganti dengan kain yang baru. ed: Erdy Nasrul