Purwakarta boleh dibilang sebagai salah satu kabupaten di Tanah Air yang mengedepan kan nilai budaya. Bagi Pemerintah Ka bupaten (Pemkab) Purwakarta, bu daya merupakan landasan atas seluruh kebijakan dan program pembangunan.
Komitmen dan konsistensi Pem kab Purwakarta itu berlaku untuk seluruh kegiatan, tak terkecuali proses pemilihan mojang dan jajaka. Belum lama ini, Dinas Perhubungan Ke budayaan Pariwisata Pos dan Teleko munikasi (Dishubparpostel) Kabu paten Purwakarta menggelar grand final Mojang Jajaka Purwakarta 2014 di Pendopo Purwakarta.
Kegiatan itu dibuka langsung oleh Bupati Purwakarta H Dedi Mulyadi SH. Muspida Kabupaten Purwakarta dan para pejabat eselon Pemkab Pur wa karta pun turut hadir dalam acara itu. Dalam sambutannya, Bupati Pur wa karta Dedi Mulyadi menutur kan, acara pemilihan mojang jajaka Purwakarta 2014 bukanlah kontes antar salon. Momentum ini harus dijadikan ajang pemilihan duta daerah, yang tujuannya untuk mempromosikan daerah.
"Yang harus dirombak adalah ca ra berpikir mengenai pagelaran pe milihan mojang jajaka,’’ ujar Dedi. Kata dia, yang harus menjadi bahan per timbangan, adalah minat studi ke Purwakarta harus terus meningkat. Tidak hanya itu, grafik pembangunannya pun cenderung semakin baik. Begitu pun dengan ikon bangunannya harus memiliki karakter. Dedi menambahkan, berkem bang nya sektor pariwisata bisa terbangun dari beberapa aspek, yaitu kultur, konstitusi, rasa penghormatan, dan menghargai masyarakat terhadap daerahnya.
Misalnya di Bali, masyarakatnya ma sih menjaga kultur dan tradisinya serta menghormati daerahnya. Oleh karena itu, tegas dia, wajar jika pariwisatanya terus berkembang. Di Bali, tegas dia, aspek kulturnya masih dilaksanakan oleh masyarakat. Begitu pun di Singapura, tambah dia, kultur masyarakatnya terus maju, maka tradisi tersebut bisa menjadi konstitusi. Di Singapura, seluruh pengawasannya yang ketat. "Jangankan membuang sampah, meludah sembarangan pun akan dikenai sanksi,’’ tambahnya.
Untuk menstimulus kunjungan pariwisata ke wilayah Purwakarta, Dedi memiliki beberapa gagasan baru. Yaitu dengan penataan kota yang baik, juga menyajikan desain bangunan yang unik dan berkarakter. "Pada 2015, kami akan membuat terobosan berupa desain kota Pur wakarta yang lembut dan indah,’’ tutur dia. Nantinya, bangunan berka rak ter itu akan dimulai dari perbata s an kota.
Misalnya, keberadaan sate ma rang gi yang merupakan makanan khas Kabupaten Purwakarta. Nanti akan dibuatkan desain pikulan dan desain lapaknya. Tujuannya, tem pat mereka berjualan akan lebih menarik. Bahkan, untuk ke depannya setiap bangunan sekolah akan me ny esuaikan dengan kultur daerahnya.
Kepala Bidang Pariwisata Dis hub parpostel Purwakarta Norman Nugra ha menambahkan, pemilihan mojang jajak merupakan bagian dari kegiatan tahunan. Menurutnya, kegiatan itu sebagai upaya untuk me ningkatan kapasitas remaja sebagai duta dalam setiap event promosi pari wisata Kabupaten Purwakarta.
Menurut salah satu juri Mojang Jajaka Purwakarta 2014 Wibie, peserta pemilihan mojang jajaka dinilai berdasarkan beberapa aspek. Proses penilaiannya dimulai dari tahap audi si, karantina, makalah, pengetahuan, hingga perfomance. "Kami akan uji mereka melalui audisi hingga karantina dengan beberapa aspek baik pengetahuannya hingga pemahaman terhadap wila yah nya," ujarnya.
Data dari Dishubparpostel Pur w akarta, mereka yang terpilih menjadi pemenang pemilihan Mojang Jajaka Purwakarta 2014 adalah, M Zaid Pa mungkas sebagai Jajaka Purwa karta dan Inez Rozelia sebagai Mojang Pur wakarta. Mereka berhasil mendapat kan poin tertinggi dari ketiga juri, yaitu Juara Putri Indonesia Jawa Barat 2013 Suci Nurhadiah, Bajri Jajaka 2006, serta Wibiesono.
Dedi Mulyadi
Bupati Purwakarta