SUKABUMI –– Kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi terus bertambah banyak. Setiap bulannya terdapat kasus baru yang dilaporkan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). Pada periode Januari hingga akhir Juni 2014 ini kasus barunya cukup tinggi. Dari data KPA menyebutkan ada 45 kasus baru HIV/AIDS. "Pada bulan ini ada sebanyak sepuluh kasus baru,’’ ujar Sekretaris KPA Kabupaten Suka bumi, Asep Suherman, kepada wartawan akhir pekan lalu.
Padahal pada Mei baru terdapat 35 kasus baru. Pada Juni ini pula lanjut Asep, ada sebanyak tiga penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia. Sehingga di sepanjanag 2014 ini sudah ada sebelas orang yang meninggal dunia. Penyebaran kasus HIV/AIDS di Sukabumi, lanjut Asep saat ini mengalami perubahan. Awal nya, mayoritas ditularkan melalui penggunaan jarum suntik narkoba. Namun kini telah beralih ke transmisi seksual. Sekitar 60 persen di karenakan transmisi seksual. Sementara sisanya sebanyak 40 persen diakibatkan penggunaan jarum suntik narkoba.
Fenomena ini ungkap Asep, disebabkan para komunitas rawan seperti wanita pekerja seksual (WPS) sebagian tidak menggunakan kondom ketika berhubungan seks. Dampaknya, penularan melalui transmisi seksual mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya. Sebaliknya lanjut Asep, penularan melalui jarum suntik narkoba meng alami penurunan. Hal ini dikarenakan adanya kesadaran para pengguna narkoba setelah diberikan intervensi oleh pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Saat ini ungkap Asep, KPA Sukabumi mencatat ada sebanyak 334 orang dengan HIV/ AIDS (ODHA) yang sedang ditangani lembaganya. Ia memperkirakan jumlahnya akan bertambah. Hal ini dikarenakan masalah HIV/ AIDS seperti fenomena gunung es.
Kasus HIV/AIDS kata Asep, banyak ditemukan di daerah utara maupun selatan Sukabumi. Seperti Kecamatan Cisaat, Cibadak, dan Palabuhanratu. Di daerah tersebut kini telah dibentuk warga peduli AIDS (WPA).
Di sisi lain ujar Asep KPA Kabupaten Sukabumi, saat ini tengah mendorong percepatan pengesahan peraturan daerah (Perda) penanganan HIV dan AIDS. Pasalnya ketentuan tersebut akan memaksimalkan penanganan kasus HIV dan AIDS di Sukabumi. Ditargetkan pada 2014 ini dapat disahkan ketentuan tersebut. Selain Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi juga gencar menggalakkan penanganan HIV/AIDS. ‘’Salah satunya dengan melakukan penguatan WPA yang ada di tujuh kecamatan,’’ ujar Ketua KPA Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. rep:riga nurul iman ed: rachmat santosa