Senin 30 Jun 2014 13:00 WIB

Minimalisir KJA tak Mudah

Red:

PURWAKARTA –– Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur kesulitan dalam menertibkan kolam jaring apung (KJA). Seharusnya, KJA yang ada di danau terluas di Jabar tersebut hanya 2.400 unit. Tetapi pada kenyataannya saat ini KJA diprediksi mencapai 20 ribu unit.

Direktur Utama PJT II Ja tiluhur, Herman Idrus, mengaku pihaknya kewalahan dalam menekan populasi KJA. Sebab banyak faktor yang me nyebabkan jumlah KJA terus meningkat. Salah satu nya, lemahnya pengawasan. Kare na SDM yang dimiliki PJT tak berbanding lurus dengan pemilik KJA. "Kami sering kucing-kucingan dengan pembudidaya ikan," ujar Herman, Ahad (26/9).

Menurutnya, setiap petugas turun kelapangan untuk menertibkan kolam, kolam itu tidak ada. Bahkan pemiliknya juga tak ada di tempat. Namun selang dua tiga hari dilihat lagi, KJA sudah bertambah beberapa unit di lokasi yang sebelumnya telah ditertibkan. SDM yang dimilikinya juga tak mampu untuk mengawasi waduk yang luasnya mencapai 8.300 hektare tersebut. Apalagi para pembudidaya itu suka memasang kolamnya saat malam hari.

Herman menjelaskan dam pak negatif dari overloadnya KJA ini, yakni pencemaran ter hadap air waduk. Padahal air dari Waduk Jatiluhur ini dimanfaatkan untuk pertanian dan air baku PDAM serta industri.

Sementara itu, Kabid Tran tibum Sat Pol PP Kabupaten Purwakarta, Jaya Pranolo, mengaku sejak beberapa bulan terakhir pihaknya membantu pendataan KJA yang ada di Waduk Jatiluhur. Pen dataan itu, guna mengetahui jumlas pasti KJA. "Kalau kolamnya bodong (tak berizin) akan langsung kami tertibkan," tegas Jaya. rep:ita nina winarsih ed: rachmat santosa

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement