Selasa 01 Jul 2014 14:00 WIB

Perajin Desak Realisasikan Resi Gudang Rotan

Red:

CIREBON – Para perajin mebel rotan di Kabupaten Cirebon mendesak pemerintah segera merealisasikan resi gudang bagi komoditas rotan. Diharapkan, sistem resi gudang dapat mengurangi pe yelundupan bahan baku rotan ke luar negeri.

Ketua Masyarakat Pekerja Pengrajin Rotan Seluruh Indonesia (MPPRSI) Badrudin mengatakan, penerapan sis tem resi gudang bagi komoditas rotan itu telah diatur dalam Permendag No 37 Tahun 2011 tentang Barang yang Dapat Disimpan di Gudang Dalam Penyeleng garaan Sistem Resi Gudang.

Dalam aturan itu, rotan termasuk dalah satu komoditas yang masuk dalam sistem resi gudang bersama ga bah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet dan rumput laut.

"Tapi sejak aturan itu diterbitkan hingga sekarang, sistem resi gudang untuk rotan belum berjalan," ujar Badrudin, Senin (30/6). Dia menilai, penerapan sistem resi gudang dapat memberikan keuntungan bagi dae rah penghasil rotan maupun perajin mebel rotan. Dengan sistem resi gudang, maka kelebihan bahan baku rotan di daerah penghasil, seperti Sulawesi dan Kalimantan, dapat dikuasai pemerintah.

Selain itu, penerapan sistem resi gudang juga dapat membuat harga bahan baku rotan menjadi stabil. Dia me nilai, ketidakstabilan harga bahan baku rotan menjadi salah satu penyebab terjadi nya penyelundupan bahan baku rotan ke luar negeri.

Itu berarti, kata Badrudin, dengan penerapan sistem resi gudang, maka penyelundupan bahan baku rotan ke luar negeri dapat dikurangi. Dam paknya, ‘permainan’ dalam pen distribusian bahan baku rotan dari daerah penghasil ke daerah produsen mebel, da pat dihilangkan.

"Bahan baku rotan sebenarnya banyak. Tapi untuk memerolehnya, gampanggam pangsusah karena adanya ‘permainan’ di sana (daerah penghasil bahan baku rotan)," ujar Badrudin.

Selama ini, akibat ‘per main an’ tersebut, berbagai jenis bahan baku rotan untuk membuat kursi rotan tidak bisa diperoleh secara keseluruhan.

Para perajin bia sa nya kekurangan satu atau dua jenis bahan baku rotan sehingga kursi rotan tidak bisa di pro duksi secara alami. "Untuk menyiasatinya, akhirnya kami gunakan rotan sintetis plastik," ujar Badrudin.

Badrudin berharap, masalah seputar bahan baku rotan segera diatasi. Dengan demikian, bisa mendukung se makin majunya ekspor mebel rotan dari Indonesia. rep:lilis sri handayani ed: agus yulianto

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement