CIMAHI –– Banyaknya industri di Kota Cimahi merupakan magnet bagi sebagian besar usia produktif yang meng inginkan pekerjaan. Selain itu, lokasinya yang berada di perbatasan Kota Bandung menjadi nilai tambah Kota Cimahi sebagai tujuan para pendatang. Biasanya pendatang tersebut mulai memasuki Kota Cimahi setelah Idul Fitri.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cimahi, Hadi mengatakan hal tersebut sudah menjadi kebiasaan bagi warga yang mudik dan kembali dengan membawa kerabatnya. "Seperti tradisi saja, apa lagi di sini banyak industri," ungkap Hadi saat ditemui di ruang kerjanya di Cimahi, Kamis (10/7).
Sayangnya, menurut Hadi, para pendatang tersebut datang tanpa melakukan pendataan di dinas terkait. Seharusnya pendatang tersebut mem buat Kartu Identitas Penduduk Musiman (KIPEM) sehingga mempermudah pendataan oleh dinas. Jumlah pendatang yang memiliki KIPEM pada Januari hingga Juni 2014 sebanyak 1.316 jiwa. Jumlah tersebut masih sedikit di banding pendatang yang tidak memiliki KIPEM. ''Mereka salah kaprah dengan pernyataan yang menyatakan KTP berlaku secara nasional," katanya.
Menurut Hadi, itu memang benar. Namun ditambahkannya, azas yang berlaku adalah domisili penduduk. Pembuatan KIPEM menurut Hadi belum diatur oleh pemerintah pusat, namun hal itu ada di peraturan terdahulu dan juga di peraturan daerah. "Kita mengikuti aturan terdahulu yang sudah ada terkait KIPEM ini," ungkapnya.
KIPEM tersebut berlaku selama satu tahun dan tidak bisa diperpanjang. Jika penduduk pendatang tersebut menginginkan lebih maka Hadi menyarankan untuk membuat KTP permanen dengan domisili di Kota Cimahi.
Persyaratan dalam membuat KIPEM cukup mudah, dengan mem bawa KTP dan surat keterangan domi sili dari Kelurahan ke Kantor Disduk capil. Dikatakan Hadi, pelayanan tersebut tidak dipungut biaya apapun alias gratis.
Untuk memaksimalkan kepemilikan KIPEM, pihaknya kerap melakukan sosialisasi, terutama di wilayah kampus dan kawasan industri. Masalah kependudukan inilah yang terlihat sederhana namun berdampak besar. "Kita selalu terlambat dalam mengantisipasi pendatang ini," paparnya. Hadi menjelaskan, antisipasi pendatang tersebut yakni menyiapkan lahan tinggal yang layak dan mencukupi. rep:c65 ed: rachmat santosa