Tingginya harga daging sapi selama ramadhan ini, terus dimanfaatkan ok num yang menjual daging celeng. Untuk mencegah peredaran daging celeng tersebut, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan (Kemenperindag) menurun kan tim guna memantau penjualan daging di masyarakat.
''Saya akan menurunkan tim dari pu sat. Provinsi juga nanti ada tim yang me man tau. Begitu juga, kabupaten/kota pu nya tim untuk mengawasi," ujar Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) Muhammad Lutfi,saat pemantau an harga di Pasar Kosambi, Kamis (10/7). Dalam pantauan ini, turut menyertai Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan sejumlah pejabat pemprov.
Menurut Lutfi, dengan adanya tim yang mengawasi jual beli daging, maka bila ada temuan bisa langsung ditindaklanjuti de ngan tes sampling. Hal ini, kata dia, agar bisa diketahui hasilnya, apakah itu benar daging celeng opolosan atau bukan. "Di Jateng juga ada (kasus daging celeng). Karena kan harga tinggi jadi orang mencari kesempatan," katanya.
Menyinggung apakah pelaku yang men jual daging celeng harus dipenjara, Lutfi mengatakan, tindakan yang dilaku kannya itu sudah tergolong kriminal. Oleh karena itu, pihaknya akan menindaklanjuti ke polisi kalau memang ada temuan dan terbukti. "'Itu tindakan kriminal. Karena kan, penipuan. Pasti, akan ditindak tegas," katanya.
Seperti diberitakan, pasar di Jabar men jadi incaran para pemasok daging celeng dari Sumatera. Beruntung, suplai da ging celeng sebanyak 4,5 ton berhasil digagalkan petugas di Pelabuhan Merak. Dinas Peternakan (Disnak) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabarpun diminta untuk mengawasi peredaran daging celeng itu setiap hari.
Karena itu, mulai adanya oknum yang berupaya memasukkan daging celeng di Jabar, disayangkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. "Kami instruksikan Disnak dan Disperindag untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) tiap hari. Pe nga wasan ini harus terus menerus dila ku kan untuk memantau di lapangan," kata dia. rep:arie lukihardianti ed: agus yulianto