SUKABUMI –– Keberadaan satwa langka di kawasan Gunung Salak terekam kamera trap. Sat wa tersebut misalnya macan tutul Jawa dan kumbang. Salah satu ka mera trap yang menangkap gambar itu berada di kawasan Chevron Geothermal Salak, Ltd. "Memang benar beberapa waktu lalu ada satwa langka khususnya macan tutul yang terekam di kamera trap," ujar Team Manager Policy, Government, and Public Affair Chevron Geothermal Salak, Gita Fadilah, akhir pekan lalu.
Menurut Gita, satwa langka macan tutul memang seringkali melintasi kawasan CGS, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Oleh karena itu CGS me masang pipa dengan pelindung dan penyangga pipa agar tidak menggangu lintasan hewan itu. Gita mengungkapkan, masih adanya macan tutul menunjukkan populasi satwa langka tersebut masih tetap lestari di kawasan Gunung Salak. Selain macan tutul, satwa langka lainnya yang ada di kawasan Gunung Salak yakni owa Jawa dan elang Jawa.
Humas CGS Reva Sasistiya me ngatakan, masih banyaknya populasi macan tutul dan satwa langka lainnya, merupakan bukti berjalannya program restorasi hutan koridor hutan Halimun Salak. Di mana, restorasi tersebut me nyebabkan populasi satwa langka makin terlindungi. Berdasarkan data dari TNGHS yang diluncurkan pada 2009, terdapat 280 jenis flora dan fauna terdiri atas mamalia 14 jenis dan bu rung 66 jenis. rep:riga, ed: agus yulianto