Kamis 17 Jul 2014 13:00 WIB

Investasi Dorong Peningkatan PAD

Red:

SUBANG –– Iklim investasi di Kabupaten Subang, mengalami peningkatan. Selama dua tahun terakhir, nilai investasi yang masuk terus bergerak naik. Pada 2013, nilai investasi daerah ini mencapai Rp 1,1 triliun. Membaiknya iklim investasi ini, tentunya akan mendorong laju peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Kepala Bidang Program dan Pengendalian Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Kabupaten Subang, Wahyu Sofyan, mengatakan, beberapa tahun terakhir ini treninvestasi di wilayah Subang terus bergerak naik. Hal itu, membuktikan bahwa iklim invetasi di daerah ini semakin baik. "Kami berharap, iklim seperti ini akan berlangsung lama," ujarnya, Rabu (16/7).

Wahyu menyebutkan, tren kenaikan investasi sangat kentara terlihat di 2013. Pasalnya, kenaikannya mencapai 800 persen dari nilai investasi 2012. Saat 2012, nilai investasi dari penanam modal asing maupun dalam negeri sekitar Rp 116,6 miliar. Kemudian, di 2013 melonjak menjadi Rp 1,1 triliun.

Kondisi itu, merupakan prestasi bagi Kabupaten Subang. Mengingat, wilayah ini bukan sebagai daerah tujuan utama investasi. Namun, dari tahun ke tahun pergerakannya terus mengalami kenaikan. "Dengan kondisi ini, kami optimistis PAD juga turut meningkat," ujarnya.

Sementara Kepala BPMP Kabupaten Subang, Elita Budiarty, mengatakan, PAD yang di raup BPMP semester pertama di 2014 ini, mencapai 85 persen dari target yang ditetapkan. Adapun targetannya sebesar Rp 5 miliar. "Besarannya dua kali lipat dari target 2013, yang hanya Rp 2,5 miliar," ujarnya.

Elita mengaku optimis target PAD sebesar itu pasti tercapai. Sebab, hingga akhir Juni lalu, PAD yang masuk ke instansinya sudah mencapai Rp 4,2 miliar. Bahkan, sampai akhir tahun, PAD diprediksi akan melebihi dari Rp 5 miliar.

Dia menyebut, PAD sebe sar itu berasal dari dua retri busi. Masing-masing retribusi penerbitan izin mendirikan bangunan (IMB) dan izin gangguan (HO). Sedangkan penerbitan SIUP dan TDP yang sebelumnya masuk dalam retri busi, sekarang bersifat gratis. "Jadi, kami tidak meraup PAD dari SIUP dan TDP. Sebab, sudah gratis," ujarnya.

Menurut Elita, terdong kraknya PAD yang diraup instansinya ini, disebabkan semakin baiknya iklim investasi di Subang. Karena kondisinya bagus, banyak investor asing maupun dalam negeri menanamkan modalnya di wilayah ini. Dengan begitu, PAD yang bisa diserap oleh daerah ini juga mengalami peningkatakan. rep:ita nina winarsih ed: agus yulianto

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement