Selasa 22 Jul 2014 12:00 WIB

Komisi IV DPR RI Sidak Pupuk

Red:

INDRAMAYU –– Kelangkaan pupuk mulai terjadi di sejumlah daerah sentra produksi padi, Jabar. Padahal, menjelang masa pertumbuhan tanaman padi yang rata-rata berumur 15 – 20 hari, keberadaan pu puk sangat dibutuhkan, terutama untuk pemupukan pertama. Komisi IV DPR RI pun melakukan sidak ke sejumlah kios.

Di Kabupaten Indramayu dan Cirebon, para petani mengaku kesulitan memeroleh pupuk urea yang mereka butuhkan. Jikapun ada, maka harganya jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. "Para petani di berbagai daerah sangat membutuhkan pupuk urea, tapi pupuknya tidak ada," ujar Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang, Senin (21/7).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:JAFKHAIRI/ANTARAFOTO

STOK PUPUK MELIMPAH

Di Indramayu, sejumlah daerah yang saat ini sangat membutuhkan pupuk itu yakni Kecamatan Krangkeng, Balongan, Indramayu, Cantigi, Arahan, Kandanghaur, Loh bener, Bongas, Patrol dan Sukra. "Kalau tidak dilakukan pemupukan, tanaman padi akan menurun produksinya," kata Sutatang. Sutatang mengatakan, jikapun ada petani yang memeroleh pupuk urea, maka harganya sangat tinggi, yakni Rp 2.800 per kg. Padahal ber da sarkan HET, harga pupuk urea subsidi hanya Rp 1.800 per kg.

Tak hanya di Kabupaten Indra mayu, kelangkaan pupuk juga dirasakan para petani di Kabupaten Ci rebon. Ratusan petani pun berunjuk rasa ke Kantor Bupati Cirebon un tuk memprotes masalah tersebut. "Pada Juli ini sudah tidak ada pu puk. Petani kesulitan mencari-cari pupuk,’’ ujar Ketua HKTI Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar.

Di tempat itu, para petani ditemui Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Ali Efendi. Dia menyatakan, sudah diusaha kan de ngan pengajuan ke PT Pupuk Kujang. Usai berunjuk rasa di Kantor Bupati Cirebon, ratusan petani itu ber gerak ke gudang pupuk PT Pupuk Kujang di daerah Kedawung. Di tempat itu, mereka mendesak agar pupuk yang ada di dalam gudang segera disalurkan ke petani.

Dihubungi terpisah, Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi PT Pupuk Kujang, Aby Radityo menjelaskan, kebutuhan pupuk di Kabupaten Cirebon pada Juli 2014 mencapai 2.420 ton. Dari jumlah itu, realisasi per 17 Juli 2014 sudah mencapai 2.317 ton (95,74 persen). Selain itu, masih ada stok pupuk di gudang lini III sebanyak 4.793 ton. Dari jumlah itu, sebanyak 2.873 ton tersimpan di gudang Kedawung dan 2.811 ton di gudang Mundu.

Ketika disinggung mengenai ma halnya harga pupuk urea di Kabupaten Indramayu, Aby menyatakan, pupuk subsidi hanya boleh di jual dengan harga sesuai HET, yakni Rp 1.800 per kg. Pihak nya akan me nin dak tegas pihak yang menaik kan harga urea secara sepihak.

Menyikapi kelangkaan pupuk ini, Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, kehutanan, perkebunan, kelautan dan peternakan melakukan sidak ke sejumlah kios pupuk yang ada di Kabupaten Ka rawang. Pasalnya, saat ini hampir di seluruh daerah terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi. Kelangkaan pupuk ini, disebabkan alokasi pu puk bersubsidi mendapat pengurangan dari pemerintah sejak akhir tahun lalu.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khoeron, mengatakan, pe merintah telah mengkaji lagi pengurangan kuota pupuk bersubdisi menyusul maraknya kasus kelangkaan pupuk di lapangan. Karena itu, di anggaran perubahan ini alokasi pupuk akan ditambah. Pada APBN mur ni alokasi pupuk sekitar 7,8 juta ton. Pada perubahan tahun ini di tam bah jadi 9,95 juta ton. "Penambahannya sudah deal," ujar Herman, saat mendatangi kios pupuk Dua Saudara di Dusun/Kelurahan Tanjung Mekar, Kecamatan Karawang Barat, Senin (21/7).

Sementara Direktur Utama PT Pupuk Kujang Cikampek, Bambang Tjahjono, mengatakan, kasus petani mendemo Dinas Pertanian dan gudang Kujang di Cirebon disebabkan kelangkaan pupuk bersubsidi. Sebenarnya, bukan pupuknya yang tidak ada. Tetapi, alokasi pupuknya telah habis. rep:ita nina winarsih/lilis sri handayani ed: agus yulianto

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement