Kepadatan arus mudik tahun ini diperkirakan akan meningkat 5 persen. Sebelumnya di tahun 2013, sebanyak 5,427 juta kendaraan memadati jalur mudik di Jawa Barat. Total, di Jawa Barat sendiri tahun ini diperkirakan akan ada 13 juta pemudik yang didominasi pengguna jalan raya. Pihak Dishub mengatakan lonjakan arus mudik akan terjadi pada H-5 hingga H-3. Pada saat itu pegawai hampir seluruhnya menerima Tun jangan Hari Raya (THR).
Kepadatan arus akan ditambah dengan rusaknya Jembatan Comal, yang akhirnya memaksa pengguna jalur Pantura beralih ke jalur selatan. "Ditambah kondisi jalan yang sempit, bisa dibayangkan se perti apa padatnya nanti, jadi harus dipastikan seluruhnya siap," kata Kepala Dishub Jawa Barat Dedi Taufik, Senin (21/7).
Foto:Rakhmawaty La'lang/Republika
Petugas Dishub
Dengan kondisi ini, menurutnya saat ini yang butuh diantisipasi ada lah para supir. Khususnya supir angkutan umum yang harus berpindah jalur dari utara ke selatan. Menurutnya antara jalur utara dan selatan akan ada perbedaan geografis yang signifikan. Pihaknya telah memberikan sosialisasi kepada para supir, termasuk cara mengemudi.
Selain itu pihaknya juga sudah melarang berbagai kendaraan berat untuk melintas di jalur nasional pada H-7 dan H+7. Aturan itu diberlakukan untuk truk barang, kecuali pengang kut susu, BBM, BBG, ternak, sembako, pupuk, dan pos.
Bagi kendaraan berat itu nantinya akan disediakan kantong parkir saat terjadi kemacetan. Kendaraan berat itu baru boleh melintas ketika kemacetan sudah mulai terurai. "Akan kami berhentikan dan ditindak jika ada truk yang melanggar ketentuan, karena dia juga kan pembuat kemacetannya," jelas Dedi.
Pada masa itu juga, Dishub tidak memfungsikan delapan jembatan tim bang yang ada di Jawa Barat untuk sementara. Pasalnya tempat itu akan diubah menjadi rest area bagi para pemudik.
Delapan jembatan timbang itu berada di Balonggandu (Karawang), Kemang (Bogor), Cibaragalan (Purwakarta), Bojong (Cianjur), Gentong, Tomo (Sumedang), Sindang Rasa (Ciamis), dan Losarang (Indramayu). rep:c69, ed: rachmat santosa
Ikuti Whatsapp Channel Republika