Jumat 25 Jul 2014 14:00 WIB

Gubernur: Kawasan Kahatex Harus Bersih Pedagang

Red:

BANDUNG –– Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menegaskan seluruh pedagang yang berjualan di pinggir jalan kawasan industri Kahatex harus bersih untuk kelancaran arus mudik lebaran di Jalan Raya Rancaekek-Cicalengka, Kabupaten Bandung. "Pada puncak mudik (tiga hari sebelum lebaran) sudah tidak ada lagi pedagang kaki lima di situ, sudah harus bersih," pinta Gubernur usai membagikan peta jalur mudik di gerbang tol Cileunyi, Kabupaten Bandung seperti dikutip Antara, Rabu (23/7).

Heryawan mengatakan jalan raya sekitar industri Kahatex sering dipenuhi pe dagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan, bahkan sampai memakan ba dan jalan. Sebelumnya, menurut Gubernur, Satuan Polisi Pamong Praja sudah melakukan penertiban dan larangan berjualan, namun masih ada beberapa pedagang yang tidak mematuhi larangan itu. "Kita tertibkan lagi, ya makanya tolong teman-teman (wartawan) cari cara supaya kena kal an (pedagang) tersebut berhenti," katanya.

Ia menargetkan, tiga hari sebelum hari raya lebaran, jalan raya di kawasan Kahatex sudah tidak ada lagi pedagang yang mengganggu arus lalu lintas. Gubernur menyatakan telah memerintahkan Satpol PP Provinsi Ja bar dan Satpol PP Kabupaten Sumedang untuk kembali melakukan penertiban pedagang tersebut. "Target kita di depan Kahatex tidak ada satu pun pedagang kaki lima," katanya.

Berdasarkan pantauan ka wasan industri Kahatex tampak semrawut pedagang yang berjualan di pinggiran jalan aspal bahkan di atas trotoar. Keberadaan pedagang itu menyebabkan jalan yang seharusnya dapat dilalui tiga lajur menjadi dua lajur. Selain itu, pengendara se peda motor yang melawan arah menjadi penyebab terganggunya arus lalu lintas. Aksi nekat pengendara sepe da motor itu tampak dibiarkan oleh anggota polisi yang bertugas di sekitar kawasan Kahatex.rep: ed: rachmat santosa

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement