Kamis 07 Aug 2014 12:00 WIB

Pascalebaran, PMI Alami Krisis Darah

Red:

SUKABUMI – Stok labu darah di Palang Merah Indonesia (PMI) di sejumlah daerah di Jabar, mengalami krisis. Saat ini, stok labu darah untuk semua golongan kosong atau tidak tersedia. Langkanya stok darah itu di antaranya terjadi di Kabupaten/Kota Sukabumi serta Kabupaten Indramayu. "Stok labu darah sejak tiga hari menjelang lebaran, kosong," ujar Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Sukabumi, Sri Suharti, kepa da Republika, Rabu (6/7). Akibatnya, sejumlah pasien yang membutuhkan darah tidak dapat dipenuhi.

Menurut Sri, untuk mendapatkan pasokan labu darah keluarga pasien harus menyediakan donor keluarga. Selain itu dengan mencari donor darah dari tempat lain. Kekosongan stok darah ini, kata Sri, sudah diprediksi sejak awal bulan puasa lalu. Hal ini, karena warga yang mendonorkan darahnya pada Ramadhan memang cukup sedikit dibandingkan sebelumnya.

Pada awal puasa lalu ada sekitar 200 labu darah yang tersedia. Namun, ratusan labu darah ini habis terpakai pada tiga hari sebelum lebaran. Saat ini, pun labu darah di PMI Kabupaten Sukabumi masih kosong. Padahal, di sisi lain banyak warga yang membutuhkan labu darah untuk kepentingan medis.

Ketua PMI Kabupaten Sukabumi, Ayi Abdullah menuturkan, setiap hari permintaan darah di Kabupaten Sukabu mi mencapai sebanyak 30 hingga 40 labu. Sehingga, setiap bulannya dibutuhkan mi nimal seba nyak 800 labu darah. "Saat tertentu pemintaan tersebut tidak bisa dipenuhi karena PMI ke kurangan stok," katanya.

Kosongnya labu darah juga terjadi di Kota Sukabumi. "Saat ini stok darah masih kosong," ujar salah seorang petugas UDD PMI Kota Sukabumi, Nasti. Untuk mendapatkan pasokan labu darah pasien harus menghadirkan pendonor dari keluarga.

Salah seorang keluarga pasien asal Kota Sukabumi, Riki (34 tahun) membenarkan sulitnya mendapatkan labu darah untuk keperluan pengobatan anggota keluarganya. Sebelumnya, dia sudah mencoba mencari labu darah ke PMI. Namun, di tempat tersebut dinyatakan kosong dan harus menyediakan pendonor keluarga.

Jemput bola

Kondisi serupa juga terjadi pada PMI Kabupaten Indramayu. Saat ini, stok darah untuk semua golongan darah mengalami kekosong. Pihak PMI pun berupaya melakukan sistem jemput bola untuk mengatasi kondisi tersebut. "(Semua stok darah) ko song. Kalaupun ada, ini sudah ada yang pesan," kata seorang petugas di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Indramayu, Ratna, Rabu (6/8).

Ratna menyebutkan, stok darah yang ada saat ini dan sudah dipesan itu, terdiri dari golongan darah A sebanyak lima kantong dan golongan darah B sebanyak tiga kantong. Ditambah lagi, golongan darah O mencapapai 15 kantong dan golongan darah AB sebanyak empat kantong. "(Karena stok yang tersedia sudah dipesan), jadi kalau ada yang mendadak minta darah, ya tidak bisa dilayani," kata Ratna.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Ratna mengatakan, pihaknya sudah berusaha melakukan sosialisasi ke berbagai tempat. Diharapkan, sosialisasi itu bisa menyadarkan warga mendonorkan darahnya. Selain itu, ujar Ratna, di lakukan pula sistem jemput bola kepada para calon pendonor.

Salah satu caranya, dengan mengoperasikan mobil donor darah keliling di tempat-tempat keramaian. Seperti misalnya, di Sport Centre (SC) Indramayu setiap Sabtu malam. Sementara itu, salah seorang warga Kelurahan Paoman, Kecamatan Indra mayu, Firman, mengapresiasi langkah PMI yang melakukan jemput bola dengan mobil keliling. Dia menilai, hal itu mempermudah warga yang akan mendonorkan darahnya. "Waktu malam mingguan di SC, saya lihat ada mobil PMI. Jadi seka lian donor darah di situ," ujar dia. rep:riga nurul iman/lilis sri handayani  ed: agus yulianto

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement