Rabu 20 Aug 2014 13:00 WIB

Kemiskinan Jabar Menurun Empat Persen

Red:

BANDUNG Memasuki Hari Jadinya yang ke 69, Pemprov Jabar berhasil menurunkan angka kemiskinan. Dari sebesar 13,55 persen di 2007 menjadi 9,61 persen pada tahun 2013. ''Kemiskinan turun dari 13 persen, sekarang 9 persen sekian. Ini, jadi fokus kami untuk terus membangun,'' tegas Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan kepada wartawan usai Apel Besar Peringatan Hari Jadi Jabar ke-69 di Lapangan Gasibu Bandung, Selasa (19/8).

Gubernur Heryawan mengatakan tingkat mikro keberhasilan ditandai dua hal. Yak ni kemiskinan berkurang dan pengangguran berkurang. Kemiskinan berkurang, karena Pemprov Jabar sangat memerhatikan pendidikan dan kesehatan. ''Kami akan membuat lomba untuk kabupaten/ kota yang paling banyak menurunkan angka kemiskinan,'' katanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Edwin Dwi Putranto/Republika

Warga Miskin

 

Nantinya menurut Heryawan, ada kabupaten/kota juara 1, 2 dan 3 yang paling banyak menurunkan angka kemiskinan. Pemprov Jabar akan menyiapkan anggaran sebagai hadiah bagi yang paling berhasil. ''Harapan saya ke depan Jabar ada percepatan pembangunan. Agar ada kemajuan di bidang ekonomi dan berkurangnya kemiskinan,'' katanya.

Dikatakan Heryawan pihaknya pun mengapresiasi jajaran pemerintahan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang selama ini telah bekerja keras dan membangun sinergi yang kuat. Sehingga Jabar berhasil meraih berbagai capaian po sitif. Di antaranya meningkatkan capaian IPM pada tahun 2013 sebesar 73,40 poin, naik 2,69 poin dari tahun 2007 yang hanya mencapai 70,71 poin.

Tak hanya itu, menurutnya dalam kurun waktu 19 Agustus 2013 sampai dengan 19 Agustus 2014, Jabar telah mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan pemerintah pusat sebanyak 37 penghargaan. Sedangkan total penghargaan dalam kurun waktu 2008-2014 mencapai 150 peng hargaan.

Sementara menurut Wakil Ketua DPRD Jabar yang juga salah satu tokoh Jawa Barat Uu Rukmana, Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia memiliki tantangan yang makin besar di usianya ke-69 tahun. Berbagai pekerjaan rumah, masih harus dilakukan oleh semua pihak. Yakni, baik itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat, DPRD Jawa Barat, dan seluruh elemen masyarakat. "Tantangan ke depan akan semakin berat, karena Jabar penduduknya terbanyak,'' katanya.

Menurut Uu, bidang pendidikan, ekonomi dan juga dengan kondisi kekinian saat ini adalah tantangan berat untuk Jabar. Ia sebagai warga Jawa Barat sudah dipusingkan dengan kemacetan di berbagai wilayah. ''Jabar teh beunghar euy, tapi jalanna teu beunghar," kata Uu.

Berbagai terobosan yang dilakukan Pemprov, kata Uu, merupakan salah satu upaya positif yang harus didukung semua pihak. Di antaranya pem bangunan jalan tol di ber bagai wilayah di Jabar yang diharapkan bisa mengurai ke macetan lalu lintas. "Jalan tol Bandung-Soreang juga yang lainnya, saya sangat mendukung,'' katanya.

Selain itu menurutnya sekian ribu pembangunan ruang kelas baru di bidang pendidikan, itu juga bagus. Karena bangsa yang maju ditentukan oleh pendidikan. Hal lainnya kata Uu, kinerja Pemprov da lam melaksanakan berbagai program pembangunan sudah cukup baik.

Terbukti dengan diraihnya predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama tiga tahun terakhir ditambah de ngan sejumlah kabupaten kota yang juga meraih WTP. "Tapi ke depan harus lebih baik dari ini. Syukur-syukur seluruh ka bupaten/kota di Jabar dapat WTP. Karena predikat ini merupakan pengakuan bahwa Jabar dianggap bersih," katanya. rep:arie lukihardianti ed: rachmat santosa

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement