BANDUNG –– Institut Teknologi Bandung (ITB), bakal memiliki rektor baru. Menurut rencana, pemilihan Rektor ITB periode 2014- 2019 akan dilakukan pada 15 Desember. "Proses pemilihan Rektor ITB dimulai 25 Agustus 2014 ini. Namun, proses pemilihan oleh Majelis Wali Amanah (MWA) akan dila kukan pada 15 Desember 2014," kata Ketua Panitia Pemilihan Rektor ITB Prof Dr Jann Hidajat Tjakraatmadja di Bandung, seperti dikutip Antara, kemarin.
Menurut Jann, akhir tahun ini, masa jabatan Prof Dr Ahmaloka akan segera berakhir. Ini, kata dia, merupakan masa kepe mimpinan periode pertamanya. Ahmaloka menjabat sebagai pimpinan di ITB sejak 2009.
Untuk pemilihan Rektor ITB periode 2014- 2019 ini, panitia pemilihan mengusung tagline ‘Rektor Kita 2014-2019’. Jann menyebutkan, tahap pencarian calon nomine akan dilakukan oleh sebuah panel ahli. Yakni, sebuah tim yang ditugaskan untuk mencari calon potensial yang 'tersembunyi'.
"Tim Panel Ahli sangat penting dan menentukan kualitas tahapan-tahapan beri kut nya," kata Jann Hidajat. Tahapan itu di laku kan, kata dia, karena ITB percaya ada calon yang bagus dan baik, namun tidak berambisi, apalagi mempromosikan diri. Menurut dia, biasanya calon baru itu tidak terlalu berani untuk mendaftarkan diri. Sehingga, panel ahli harus melakukan usaha khusus untuk menemukan 'satria piningit' itu.
Lebih lanjut, Jann yang juga Wakil MWA ITB itu menyebutkan, penjaringan akan dila kukan mulai 25- Agustus hingga 13 Oktober. Setelah itu, kata dia, nomine akan dikerucut kan menjadi sepuluh orang. "Dari jumlah itu, ada lima orang yang kemudian ikut dalam tahapan pemilihan rektor yang dilakukan oleh Majelis Wali Amanah (MWA)," ujarnya.
Terkait panel ahli, kata dia, akan dicari dari usulan masyarakat berdasarkan kriteria dan syarat yang diatur dalam Statuta ITB PP No. 65 tahun 2013. Selain itu, calon rektor juga tentunya memenuhi harapan MWA. "Pemilihan rektor tidak hanya jadi pesta demokrasi civitas akademika ITB saja, namun juga menjadi tumpuan dan acuan demokrasi yang sehat bagi masyarakat," kata Jann Hidajat menambahkan. ed: agus yulianto