Jumat 05 Sep 2014 12:00 WIB

Buku Milik Negara Dijual di Toko

Red:

INDRAMAYU –– Sejumlah buku pelajaran bagi siswa sekolah milik negara ditemukan dijual di sebuah toko buku di kawasan Indramayu Kota. Namun, Dinas Pendidikan setempat mengaku tak tahu apapun mengenai hal tersebut.

Anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari FPKB Azun Mauzun mengaku, mendapat informasi dari warga mengenai adanya buku-buku pelajaran bercap milik negara yang dijual di toko buku tersebut. Setelah dicek pada Rabu (3/9) lalu, dia mengakui melihat buku-buku itu berjejer bersama buku lainnya untuk dijual. "Buku yang bertanda cap milik negara seharusnya tak bisa diperjualbelikan," tutur Azun, Kamis (4/9).

Ada dua jenis buku bercap milik negara yang dijual. Yakni buku ber judul Pengalamanku serta Pahlawanku. Buku-buku itu dijual dengan kisaran harga antara Rp 21 ribu hingga Rp 24 ribu per buku. Padahal, buku milik negara seharusnya di bagikan secara gratis kepada setiap siswa di seluruh sekolah.

Azun mengaku, sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Apalagi, dia mendapat informasi kalau belum semua buku yang memuat kurikulum 2013 itu diterima oleh seluruh siswa. "Murid-murid masih susah dapat buku itu. Eh…ini malah diperjualbelikan di toko," kata Azun.

Kepala Toko Buku Salemba Surya Indramayu Tantri mengatakan, pihaknya hanya menerima bukubuku itu langsung dari Jakarta. "Kami hanya menerima kiriman langsung dari Jakarta," kata Tantri.

Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu Sri Bekti saat dikonfirmasi mengaku, tak tahu apapun soal penjualan buku tersebut. Menurutnya, masalah itu sepenuhnya murni urusan pihak toko. "(Penjualan buku bercap milik negara) tanpa sepengetahuan Dinas Pendidikan," ujar dia.

Sri mengatakan, buku yang memuat kurikulum 2013 (kurtilas) malah belum seluruhnya diterima oleh seluruh sekolah di Kabupaten Indramayu. Dia mengatakan, untuk semester pertama tahun ajaran 2014/2015 ini, para siswa akan menerima buku paket sebanyak empat tema.

Untuk tema pertama, telah diterima hampir seluruh sekolah. Para siswapun menerimanya secara gratis. Namun, ada sejumlah sekolah di tiga kecamatan yang belum menerimanya. Yakni Kecamatan Anjatan, Krangkeng dan Bongas.

"Tapi hari ini rencananya (bukubuku paket tema satu) akan datang (ketiga kecamatan itu). Besok (Jumat) didistribusikan," kata Sri.

Untuk buku-buku paket tema dua, tiga dan empat, hingga kini memang belum datang seluruhnya. Dia me ngatakan, buku-buku tersebut ke mungkinan baru akan datang pada Oktober mendatang.

Sri mengakui, ada keterlambatan turunnya buku-buku paket itu dari Pusat. Namun, hal tersebut tak menjadi masalah dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pasalnya, ada CD mengenai isi buku tema satu, dua, tiga dan empat, yang di bagikan ke seluruh UPTD.

Selanjutnya, CD tersebut digandakan di masing-masing UPTD dan dibagikan kepada seluruh kepala sekolah dan guru. CD itulah yang men jadi pegangan para guru dan kepala sekolah dalam memberikan pelajaran kepada siswa di sekolah masing-masing.

Terpisah, Bupati Indramayu, Anna Sophanah, mengaku terkejut dengan adanya penemuan tersebut. Dia menyatakan, hal tersebut harus diselidiki untuk mengungkap fakta yang sebenarnya. ‘’Kan pasti ada yang menjual,’’ kata Anna.

Anna pun meminta agar bukubuku tersebut dibungkus lagi dan dikembalikan. Pasalnya, buku milik negara tak seharusnya diperjualbelikan. rep;lilis sri handayani ed: agus yulianto

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement