Oleh: Agus Yulianto -- Perekonomian masyarakat pedesaan di Kabupaten Indramayu, kini men jadi bangkit. Sebelumnya, warga yang tinggal jauh di pedesaan itu, ‘tak berdaya’ memasarkan potensi sumberdayanya karena terkendala buruknya infrastruktur jalanan. Betapa tidak, setiap kali musim penghujan datang, maka akses jalan tidak bisa dilalui karena tergenang ban jir.
Begitu juga sebaliknya. Saat musim kemarau, jalan yang mereka harapkan untuk bisa mengantarkan produk dari usahanya itu, juga menjadi berlubang-lubang. Kondisi ini, jelas sangat menghambat kelancaran transportasi menuju pusat-pusat pemasar an. Selain itu, biaya operasional pun semakin meningkat sehingga ujung-ujungnya akan mengurangi keuntungan yang didapat.
Foto:Republika/Rakhmawaty La'lang
Betonisasi
Fakta seperti itulah yang akhirnya mendorong bupati Indramayu untuk melakukan terobosan dan perbaikan infrastruktur. Tak hanya di wilayah perkotaan, tapi semua akses jalan yang menuju sentra-sentra produksi di pedesaan, juga turut diperbaiki.
Ya, peningkatan jalan dengan cara dibeton memang menjadi prioritas utama Bupati Indramayu, Anna Sophanah. Bahkan, untuk memastikan kualitas jalan tersebut sesuai dengan standar, bupati tak segan meninjau langsung pelaksanaan betonisasi jalan.
Hal itu seperti yang di la ku kan bupati saat meninjau betonisasi jalan yang menghubungkan antara Kota In dra mayu dan Jatibarang, akhir April 2014 lalu. Anna meminta, ruas jalan antara Kota Indramayu – Jatibarang yang dibeton harus benar-benar kuat.
Selama ini, memang banyak masyarakat yang mengadukan kepadanya tentang kerusakan jalan di jalur tersebut. "Kami lakukan upaya maksimal agar perbaikan jalan sesuai dengan keinginan masyarakat, yakni melalui beton," kata Anna.
Namun, Anna juga me minta agar masyarakat ikut berperan aktif menjaga dan memelihara jalan tersebut. Caranya, dengan tidak membawa kendaraan dengan muatan yang melebihi tonase. Hal itu dikarenakan beban kendaraan yang melebihi tonase akan membuat jalan cepat rusak kembali meskipun dila kukan pembetonan.
Anna menambahkan, tak hanya cukup dengan membeton jalan, perawatan agar jalan tidak cepat rusak juga dilakukan dengan peninggian permukaan jalan supaya terhindar dari genangan air. Dia berharap, drainase di sepanjang kanan dan kiri ruas jalan tersebut dilakukan normali sasi.
Banyak kalangan menilai, peningkatan jalan dengan betonisasi itu, telah membawa manfaat bagi masyarakat sekitar. Wajar, hal ini karena keberadaannya sangat ber fungsi untuk mempermudah dan mem perluas akses transportasi berbagai jenis kendaraan.
"Bisa menghidupkan dunia usaha," kata Anna. Muaranya adalah adanya peningkatan pendapatan, hingga meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Bahkan sekaligus dapat meningkatkan pendidikan masyarakat
Proyek betonisasi ini pun bisa menggairahkan berbagai sektor. Sektor pertanian kini menjadi lebih bergairah, kare na petani dapat memanfaat kan akses jalan itu baik saat panen maupun penjualan hasil panen.
Gagasan Anna Sophanah untuk melakukan betonisasi jalan di wilayahnya itu jelasjelas disambut gembira warga. Proyek betonisasi di Kecamatan Kedokanbunder misalnya. Warga terlihat gembira karena ruas jalan utama antara perempatan pasar Kedokanbunder menuju Desa Cangkingan saat ini kondisinya mulus. Padahal, sebelumnya merupakan jalan yang sering mengalami kerusakan akibat terendam banjir ketika musim hujan.
Sebagai kota kecamatan, Kedokanbunder selama ini juga terlihat kumuh akibat kondisi jalan yang sempit dan sering mengalami kerusakan. Namun setelah dibangun jalan beton, Kedokanbunder terlihat mulai menggeliat layaknya kota kecamatan pada umumnya.
"Adanya jalan beton ini, membuat transportasi menjadi lancar. Karenanya, saya senang karena sekarang kondisi jalan di Kedo kanbunder sudah halus mulus," kata Eni, (35 tahun) seorang pedagang kulakan di Cangkingan.
Bagi sektor perikanan, dam pak proyek jalan betoni sasi juga sangat dirasakan sekali. Pasalnya, sarana infrastruktur jalan yang bagus, akan memudahkan akses pengiriman barang menuju daerah tujuan. "Kalau jalannya bagus, maka sarana transportasi pun akan mudah keluar masuk ke pelabuhan pendaratan ikan. Dan ini jelas akan mening katkan perekonomian masyarakat nelayan," kata Tawajud, salah satu bandar kapal di Karangsong.
*****
Peningkatan kualitas jalan di Kabupaten Indramayu dengan cara dibeton, memang terus dilakukan Pemkab Indramayu. Target jalan beton yang semula direncanakan bupati Indramayu pun sudah terlampui. Bahkan, keberadaannya sangat berfungsi untuk mempermudah dan memperluas akses transportasi berbagai jenis kendaraan
Kepala Bidang Pemeliharaan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu, Sudirja, menyebutkan, total panjang jalan di Kabupaten Indra mayu sepanjang 864 km, hingga Mei 2014, sudah separoh panjang jalan yang dibeton. "Ini sudah melampui target yang awalnya yang hanya 100 km,"’ ujar dia.
Sudirja mengungkapkan, kualitas jalan yang dibeton lebih tahan terhadap air di bandingkan jalan yang hanya diaspal dan dihotmix. Karena nya, jalan beton cenderung lebih kuat dan tahan lama dari mengalami kerusakan.
Sudirja mencontohkan, saat banjir, ruas jalan aspal dan hotmix mengalami kerusakan yang parah. Dari total panjang jalan yang rusak karena banjir sepanjang 373 km, sekitar 300 km di antaranya merupakan jalan aspal dan hotmix. Kondisi jalan tersebut mengalami kerusakan yang parah.
Sedangkan 70 km jalan yang sudah dibeton, lanjut Sudirja, tidak mengalami kerusakan. Padahal, jalan yang dibeton itu sama-sama tergenang banjir.
Namun, Sudirja mengakui, peningkatan kualitas jalan dengan cara dibeton membutuhkan anggaran yang besar. Dia menyebutkan, anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan jalan dengan cara dibeton mencapai sekitar Rp 4 miliar hingga Rp 4,5 miliar per km.
Tak hanya jalan beton, tambah Sudirja, anggaran untuk perbaikan jalan aspal dan hotmix yang rusak akibat banjir juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Idealnya, perbaikan rutin jalan yang mengalami kerusakan setidaknya mencapai Rp 100 juta per km.
Namun, lanjut Sudirja, anggaran perbaikan jalan itu sudah diketok palu sebelum bencana banjir besar awal 2014 lalu. Akibatnya, ang gar an yang ada hanya cukup untuk perbaikan rutin senilai Rp 13 juta perkm. "Karena itu, pola penanganan jalan baru sebatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam aktivitas sehari-hari," ujar dia.
Sudirja menjelaskan, untuk jalan yang kondisi badan aspalnya masih ada, maka dilakukan perbaikan dengan cara diaspal. Sedang kan jalan yang badan jalannya terkikis habis akibat banjir, baru sebatas diperbaiki menggunakan sirtu. Yang pasti, perbaikan infrastruktur jalan terus dilakukan oleh Pemkab Indramayu. Harapannya, peluang usaha masyarakat dapat berkembang sesuai dengan harapan.