INDRAMAYU Kekurangan air yang terjadi di musim kemarau saat ini maupun banjir di musim hujan lalu, tak mengganggu pencapain target produksi padi di Kabupaten Indramayu. Hingga September, realisasi pencapaian target produksi sudah mencapai hampir 100 persen.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Takmid mengatakan, target produksi padi di Kabupaten Indramayu pada tahun ini sebesar 1,63 juta ton gabah kering panen (GKP). Dari jumlah itu, hingga September 2014, telah tercapai 1,58 juta ton GKP.
Foto:edi yusuf/OldApp
Waduk Jatiluhur
"Pencapaian sudah hampir 100 persen, dan kami optimis bisa mencapainya," ujar Takmid, saat ditemui akhir pekan kemarin. Pencapaian target produksi tersebut bahkan di prediksi bisa mencapai 1,72 juta ton GKP. Hal itu menyusul masih adanya sejumlah areal tanaman padi yang akan panen dalam waktu dekat.
Takmid mengatakan, dari realisasi tanam gadu seluas 111.540 hektare, saat ini, realisasi panen mencapai 91.919 hektare. Itu berarti, masih ada sekitar 19.621 hektare yang masih belum panen, dengan tingkat provitas padi rata-rata 68,19 kuintal per hektare.
Dikatakan Takmid, dari total pencapaian realisasi produksi pada tahun ini yang mencapai 1,58 juta ton, sebanyak 619.432 ton berasal dari panen gadu 2014. Sedangkan sisanya, berasal dari panen musim rendeng (penghujan) 2013/2014.
Takmid mengakui, sejumlah areal pertanian saat ini terancam mengalami kekeringan. Dia mencontohkan, yang terjadi di Kecamatan Losarang dan Kandanghaur. Di kedua kecamatan tersebut, luas sawah yang terancam kekeringan mencapai 3.808 hektare.
Untuk menyelamatkan tanaman padi yang terancam kekeringan itu, pihaknya bersama Kementrian Pertanian dan PJT II Jatiluhur telah meng ambil sejumlah langkah. Diantaranya dengan mengg lontorkan air dari Waduk Jati luhur untuk kedua kecamatan itu.
Selain itu, dilakukan juga pengamanan air di saluransaluran dari rembesan dan penyedotan. Serta juga menutup pintu-pintu air untuk daerah yang sudah tidak butuh air sehingga air akan terkonsentrasi ke kedua kecamatan yang menjadi sasaran.
Tak hanya ancaman keke ringan, ribuan areal tanaman padi di Kabupaten Indramayu juga mengalami kebanjiran saat musim hujan lalu. Akibatnya, tanaman mengalami puso dan terpaksa mengalami keterlambatan tanam karena harus tanam ulang.
Seperti diberitakan, Kabu paten Indramayu merupakan lumbung padi nasional yang mampu berperan dalam pencapaian ketahanan pangan nasional. Produksi padi yang terealisasi dari tahun ke tahun pun selalu meningkat.
Pada 2013 lalu, produksi padi mencapai sedikitnya1,69 juta ton GKP. Sedangkan produksi gabah kering pada 2012, mencapai sebesar 1.509.136 ton.
Menurut Takmid, untuk men capai realisasi produksi padi tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Diantaranya, peningkatan koordinasi di kalangan instansi terkait. Ditambah lagi, pengamanan produksi, perluasan areal tanam dan pengelolaan air, serta pelatihan sekolah lapang iklim (SLI) kepada petani.
Seorang petani di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Nar yono, mengatakan, tanaman padinya sedang terancam kekeringan. Pasalnya, air iriga si dari bendung Rentang tak sampai ke sawahnya. "Semoga Waduk Jatigede segera tereali sasi," ujar dia.
Wakil Ketua KTNA Kabu pa ten Indramayu, Sutatang, menyatakan, keberadaan Waduk Jatigede memang menjadi solusi masalah pengairan. Dia berharap, waduk bisa segera beroperasi. "Produksi padi pun bisa lebih meningkat lagi," ujarnya. rep:lilis sri handayani ed: agus yulianto