Selasa 16 Sep 2014 12:30 WIB

Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Dilantik

Red:

CIREBON –– Sebanyak 50 anggota DPRD Kabupaten Cirebon periode 2014 sampai dengan 2019 dilantik dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Cirebon, Senin (15/9). Aksi unjuk rasa sempat mewarnai pelantikan tersebut.

Para wakil rakyat itu meng ucapkan sumpah yang di pimpin oleh Ketua Pengadilan Negeri (PN) Sumber, Hartono, di gedung DPRD Kabupaten Cirebon. Dalam acara itu, turut hadir Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi dan Wakil Bupati Tasiya Soemadi Algotas.

Dari 50 anggota dewan, 11 diantaranya berasal dari PDI Perjuangan, delapan orang dari PKB, dan masingmasing enam orang dari Gerindra dan Golkar. Sementara itu, anggota dewan yang berasal dari Partai Demokrat dan PKS masing-masing sebanyak lima orang, empat orang dari Nasdem, tiga orang dari Hanura, dan masing-masing satu orang dari PPP dan PBB.

Sebanyak 28 orang anggota legislatif merupakan wajah baru. Sementara sisanya merupakan anggota periode sebelumnya yang kembali terpilih berdasarkan hasil pemilu legislatif pada April 2014 lalu.

Aksi ujuk rasa sempat mewarnai acara pelantikan anggota DPRD Kabupaten Cirebon. Aksi tersebut dilakukan oleh massa dari Front Mahasiswa Demokrasi (FMD). Koordinator aksi Ferry menyatakan, FMD meminta anggota DPRD yang baru dilantik dapat mereali sasikan aspirasi masyarakat, bukan hanya sekadar men dengar. "Kami mengingatkan agar saudara mampu merealisasikan janji-janji politik," ujar Ferry dalam aksinya.

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon yang baru saja dilantik Mustofa menyatakan, DPRD berkomitmen untuk untuk mengawasi kinerja seluruh anggota dewan. Oleh karena itu, anggota dewan mengharapkan kerja sama masyarakat untuk bersama-sama meng awasi pemerintahan.

Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat mengharapkan DPRD dapat menja lankan tugasnya dengan sebaik- baiknya. DPRD dapat meningkatkan belanja pembangunan sampai 40 persen, dan melahirkan anggaran daerah yang prorakyat. Artinya, anggaran ini dapat menyentuh pembangunan kerakyatan seperti infrastruktur desa, infrastruktur pertanian, infrastruktur pesisir, ekonomi desa, kebudayaan, ekonomi kreatif dan pariwisata.  rep:lilis sri handayani ed: friska yolandha

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement