SUKABUMI –– Musim kemarau membuat harga sejumlah komoditas mengalami kenaikan. Harga cabai di Kota Sukabumi mengalami kenaikan hingga 94 persen. Harga Cabai merah di Pasar Degung Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi saat ini dijual seharga Rp 35 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya harga komoditas tersebut hanya Rp 18 ribu per kilogram.
Foto:Republika/ Wihdan
Pembeli memilih cabai rawit di salah satu pasar tradisional.
“Harga naik hampir dua kali lipat,” ujar salah seorang pedagang sayuran di Pasar Degung, Ujang Sahrudin (38 tahun), Senin (15/9). Kenaik an harga ini telah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Naiknya harga, ujar Ujang, salah satunya disebabkan oleh berkurangnya pasokan cabai merah dari petani. Sementara, permintaan cabai di pasaran masih tetap tinggi.
Banyak petani yang tidak lagi menanam sayuran karena terkendala masalah pengairan. Pasalnya, pada musim kemarau debit air di sekitar area pertanian warga berkurang drastis. Warga tidak memiliki akses lain untuk mengairi lahan pertanian mereka. Pedagang sayuran lainnya Muhamad Wandi (30) menga ta kan, kenaikan harga ini di perkirakan akan bertahan da lam satu bulan ke depan. Apalagi, hari raya Idul Adha sudah dekat. Hal ini berarti akan terjadi kenaikan permintaan cabai merah di pasar.
Wandi mengatakan, komoditas lainnya yang mengalami kenaikan adalah sayuran kol. Saat ini, harga kol mencapai Rp 9.000 per kilogram. Sebe lumnya, harga sayuran kol ha nya Rp 3.000 per kilogram. Hal ini membuat warga khawatir. Kenaikan harga komoditas pangan cukup membebani warga. “Sebelumnya harga daging ayam sudah naik, sekarang sayuran juga mahal,” kata Nabilah.
Seorang petani cabai merah di Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi Jajang (34) mengatakan, harga komoditas cabai saat ini memang tidak stabil. Pasokan cabai saat ini berkurang sehingga harganya mengalami kenaikan. Pasalnya, sejumlah lahan pertanian mengering dan tidak bisa ditanami seperti biasanya. rep:rga nurul iman ed: friska yolandha