BANDUNG –– Pemerintah Provinsi Jawa Barat bertekad untuk meningkatkan program sanitasi atau pembudayaan hidup bersih kepa da masyarakat Jawa Barat. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan terbebas dari segala penyakit.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengungkapkan secara keseluruhan akses sanitasi 100 persen di Jabar masih di angka 63 persen. Namun, angka tersebut tergolong meningkat jika dibandingkan pada survei di 2008.
Oleh karenanya, Heryawan menilai, program sanitasi itu harus terus digalakkan kepada masyarakat. Dia optimistis, langkah itu akan mampu meningkatkan presentase yang sekaligus memberikan akses hidup sehat ke pada masyarakat.
"Semakin hari semakin meningkat dan bagus. Untuk sanitasi kita hampir sama dengan pusat 63 persen, sedangkan air bersih berkisar 65 persen," ujar Heryawan usai membuka City Sani tation Summit XIV di Gedung Sabuga, Bandung, Kamis (18/9).
Gubernur mengakui, angka tersebut masih jauh dari presentase 100 persen. Hal itu disebab kan kurangnya pemerataan proses sanitasi di beberapa wilayah Jawa Barat. Sehingga hal itu yang akan lebih dikonsenkan Pemprov ke depannya.
Ditambahkan Heryawan, adanya percepat an program sanitasi melalui Peraturan Presiden juga akan berdampak terhadap upaya peningkatan sanitasi di Jabar. Sebab, ditargetkan seluruh wilayah harus menyampai angka 100 persen di 2019 mendatang.
Selain itu pula, adanya komitmen dua per sen dari anggaran pemerintah pusat, provinsi, ka bupaten dan kota seluruh Indonesia untuk program sanitasi tentunya akan makin menguatkan peningkatan program sanitasi. "Kalau dari pusat saja Rp 40 triliun, ditambah kabupaten kota dan provinsi dua persen juga, luar biasa itu," ungkap politisi PKS tersebut.
Hanya saja, disebutkannya besarnya anggaran yang diperuntukan untuk sanitasi jangan diartikan sebagai pemborosan anggaran. Sebab ia meyakini, sanitasi harus lebih diprioritaskan karena akan menunjang seluruh aspek di kehidupan masyarakat.
"Kalau sanitasinya bagus, yang sakit jadi sedikit, biaya pengobatan jadi kecil. Nah kalau sanitasinya buruk, biaya pengobatan akan jah lebih besar," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Alma Lucyati mengatakan, sampai hari ini total desa dan kelurahan yang telah melaksanakan kegiatan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) berjumlah 1.829 per Desember 2013.
Sementara desa yang telah bebas buang air besar (BAB) sembarangan sebanyak 483 desa di Jawa Barat hingga Agustus 2014. "Jumlah itu me ningkatkan angka penggunaan jamban baru sekitar 68,7 persen, sedangkan akses terhadap air beresih 84,41 persen," katanya.
Untuk peningkatan program sanitasi di Jabar sendiri, Dinas Kesehatan memfokuskan untuk membangun jamban sehat. Sebab, hal itu sebagai langkah paling mudah untuk memutus kejadian diare yang sering terjadi di masyara kat. rep:c63, ed: agus yulianto