Senin 22 Sep 2014 16:30 WIB

Harga Ikan Laut Terjun Bebas

Red:

INDRAMAYU –– Berbeda dengan Kabupaten Sukabumi, hasil tangkapan ikan nelayan di Kabupaten Indramayu melimpah. Akibatnya, harga ikan hasil tangkapan nelayan anjlok. "Hampir semua jenis ikan harganya turun," ujar seorang nelayan Sartono, Ahad (21/9).

Dari semua jenis ikan, ikan tongkol mengalami penurunan harga paling drastis. Harga tongkol per kilogram sebesar Rp 12 ribu. Sebelumnya, harga ikan ini mencapai Rp 20 ribu. Sartono mengatakan, turun nya harga ikan itu disebabkan oleh berlimpahnya pasokan ikan. Pasalnya, kapal-kapal yang berangkat bersamaan pascalebaran Idul Fitri, kini pulang bersamaan pula membawa hasil tangkapan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Adhi Wicaksono

Ikan Laut.

Presidium Gerakan Nelayan Nasional (Gernas) Ono Surono membenarkan turunnya harga ikan saat ini. Menurutnya, hal itu merupakan salah satu masalah pokok yang dihadapi nelayan. Harga ikan bergantung pola supply and demand. "Jadi pada saat di TPI, banyak kapal yang bongkar ikan, harganya pasti turun," ujar pria yang juga menjabat sebagai ketua DPD HNSI Jabar tersebut.

Untuk mengatasi masalah ini, Ono mengharapkan adanya campur tangan pemerintah. Ia meminta pemerintah yang baru bisa menyelesaikan persoalan ini, salah satunya dengan membangun gudang pendingin (cold storage). Selain itu, pemerintah juga di minta untuk memperbaiki sistem logistik ikan. "Pemerintah diminta mendorong industri pengolahan ikan dari skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sampai yang berorientasi eks por," kata Ono.

Penguatan kelembagaan tempat pelelangan ikan (TPI) juga wajib dilakukan dengan memberdayakan koperasi nelayan sebagai pengelola. Pengelolaan lembaga jangan diserahkan kepada pemda karena fungsi TPI lebih luas dari hanya menjalankan jasa lelang.

TPI mempunyai fungsi me nentukan harga ikan yang wajar bagi nelayan dan pedagang. "Jika standardisasi harga ikan sudah berjalan, akan terbuka jalan bagi nelayan untuk dapat meningkatkan kehidupannya," kata Ono.

Pemerintah diminta menghentikan impor ikan karena akan berpengaruh pada harga ikan yang ditangkap nelayan. Hingga kini, masih banyak ikan asal Cina yang beredar di pasar tradisional dan pengolahan yang tersebar di sejumlah daerah, seperti Jakarta, Bogor dan Bandung. rep:lilis srihandayani  ed: friska yolandha

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement