BANDUNG –– Hari jadi Provinsi Jabar yang ke-69 menjadi momentum sebagai langkah awal membangun moda transportasi massal di provinsi tersebut. Pemprov Jabar meluncurkan Monorel Bandung Raya yang akan melintasi lima kabupaten dan kota di Jabar.
Peresmian dilaksanakan oleh Gubernur Ahmad Heryawan pada puncak hari jadi Jabar di Gedung Sate ‘De Syukron’, akhir pekan lalu. Monorel Bandung Raya diha rapkan menjadi pelopor dan contoh bagi daerah lain di Indonesia yang juga sedang me ngembangkan proyek serupa. "Saya inginnya monorel ini jadi pelopor, dimulai dari Jabar. Jangan seperti di kota lain yang pembangunannya mandek," ujar Heryawan da lam sambutannya.
Jika tak ada aral lintang, monorel ini akan menjadi mega proyek pertama di Indo nesia. Monorel dengan panjang hampir 145 kilometer ini akan melintasi lima kabupa ten dan kota di provinsi terpadat ini, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Sumedang. Pembangunannya terdiri dari lima trase.
Heryawan mengatakan, beberapa persiapan tengah di lakukan, khususnya terkait studi kelayakan. Usai peluncuran ini, diharapkan Mono rel Bandung Raya dapat segera terealisasi. Ditargetkan, semester pertama 2015 ke giat an konstruksi monorel sudah dapat dimulai.
Heryawan meyakini, keberadaan monorel tersebut akan memberi dampak terhadap bergeraknya roda ekonomi di Jabar. Sehingga, ke depan akan ada pemerataan ekonomi di semua wilayah Jabar. Selain itu, proyek ini diharapkan dapat mengubah kultur warga Bandung yang lebih senang menggunakan kendaraan pribadi. Karena, kata Heryawan, sampai hari ini pemprov masih kesulitan mengajak masyarakat menggunakan transportasi umum.
"Kalau sekarang tidak bisa membatasi kendaraan pri badi karena transportasi umumnya belum baik. Tapi ka lau sudah tersedia, kita bisa minta masyarakat pindah menggunakan transpor tasi umum," ujar gubernur incumbent ini.
Asisten Daerah IV Bidang Administrasi Setda Jabar yang juga penanggungjawab proyek Monorel Bandung Raya Iwa Karniwa mengata kan, pembangunan monorel akan dimulai dengan trase satu, yaitu jalur Leuwipanjang- Gedebage-Jatinangor- Tanjungsari dengan panjang 28,95 kilometer. Pembangunan trase tersebut akan selesai Desember 2017.
Setelah trase pertama selesai, pembangunan trase ke dua akan segera dilanjutkan. Sehingga, lima trase dengan panjang lintasan 143,8 kilometer tersebut dapat rampung dalam 25 tahun.
Sayangnya, soft launching monorel yang rencananya akan menghadirkan mock up atau bagian gerbong monorel itu urung dilakukan. Sedianya, mock up berdimensi satu banding satu tersebut akan ditempatkan di halaman Gedung Sate saat peluncuran dilakukan.
Iwa mengatakan, ada ken dala teknis yang membuat mock up tidak jadi didatang kan. "Bukan barangnya tidak ada, tapi ada kendala soal elektronik," kata Iwa. rep:c63, ed: friska yolandha