Senin 22 Sep 2014 16:30 WIB

Jenazah TKI Asal Majalengka Dipulangkan

Red:

MAJALENGKA –– Jenazah TKI asal Kabupaten Majalengka akhirnya dipulangkan setelah sembilan bulan dinyatakan meninggal dunia. Sebe lum dikabarkan meninggal, TKI itu hilang kontak selama 14 tahun. TKI tersebut bernama Cucu Sumiati Bin Mansur (55 tahun). Jenazahnya tiba di Desa Wanahayu, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Ahad (21/9), pukul 05.00 WIB. Korban segera dimakamkan di pema kaman umum desa setempat.

"Kami sudah menanti selama bertahun-tahun, tapi ternyata ibu pulang dalam keadaan meninggal," tutur anak pertama korban, Ade Sunarya (37).

Ade menyesalkan lamanya proses pemulangan jenazah ibunya yang meninggal pada Januari 2014. Saat di pulangkan pun, jenazah hanya di antar seorang supir ambulans dan petugas dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Bersama jenazah ibunya, terdapat map berisi paspor, surat ke matian, dan surat pengantar jenazah.

Ade mengatakan, ibunya berangkat ke Arab Saudi pada 17 Mei 1999 melalui PT Amira Prima yang beralamat di Cileungsi, Bogor. Sejak keberangkatan, pihak keluarga tidak pernah menerima kabar dari ibunya, baik melalui telepon maupun surat. Keluarga juga tidak pernah menerima kiriman gaji dari korban.’

Ade berusaha menelusuri keberadaan ibunya melalui PT Amira. Namun, perusahaan tersebut tidak lagi berkantor di alamat semula. Kabar ibunya baru diterima Ade pada 4 Februari 2014. Keluarga mendapat kan surat yang menyatakan Cucu telah meninggal akibat sakit.

Keluarga Cucu sempat berkomunikasi dengan majikan tempatnya be kerja, Zamir Fahad Al Shabhan. Dalam pembicaraan itu, majikan bersedia memberikan gaji yang menjadi hak Cucu senilai 40 ribu riyal. "Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan," kata Ade.

Sementara, seorang TKI Kota Sukabumi meminta segera dipulangkan. Selama lima tahun di Arab Sau di, TKI ini kerap mendapatkan kekerasan. Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menyebutkan, Papat Fatimah merupakan TKI asal Kampung Leles, Kelurahan Karangtengah, Kecamat an Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Papat diberangkatkan menjadi TKI oleh PT Safari Amal Sejati Jakarta pada 2009.

Papat sering memperoleh penyiksaan dari majikannya. Bahkan, Papat sempat mengalami pendarahan di bagian kepala karena dipukul majikan. "Kita berupaya agar Papat bisa dipulangkan," ujar Ketua SBMI Jabar Jejen Nurjanah kepada wartawan, akhir pekan.

Informasi terakhir menyebutkan, Papat akan dipulangkan sebelum hari raya Idul Adha. SBMI akan memantau agar proses pemulangan dilakukan dengan baik. SBMI juga melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) dan Kemenlu  rep:lilis sri handayani/riga nurul iman ed: friska yolandha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement