PURWAKARTA –– Perayaan Idul Adha 1435 Hijriah ternyata kurang berpihak pada pedagang hewan kurban di Purwakarta. Tingginya harga jual membuat banyak hewan kurban tidak laku terjual. Berdasarkan pantauan di lapak penjualan Depot Anwar di Jalan Kemuning, Kabupaten Purwakarta, masih tersisa 34 ekor domba dan tiga ekor sapi yang belum terjual. Kurnia (36 tahun), pegawai di Depot Anwar mengatakan, penjualan tahun ini menurun sebesar 30 persen.
Foto:ADENG BUSTOMI/ANTARA
Sejumlah sapi mencari makan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (30/9).
"Biasanya kami sediakan 100 ekor domba dan itu pun masih kurang. Tahun ini justru bersisa," ujar dia, Senin (6/10). Harga hewan kurban yang tinggi dinilai Kurnia menjadi salah satu faktor yang menyebabkan lesunya penjualan. Harga satu ekor sapi mengalami kenaikan Rp 5 juta. Sedangkan, domba mengalami kenaikan harga Rp 500 ribu perekor.
Selain harga, hari raya yang jatuh berdekatan dengan tahun ajaran baru juga menjadi pe nyebab turunnya permintaan. "Situasi ekonomi juga kurang mendukung," ujar dia. Hal berbeda terjadi di Pasar Hewan Ciwareng. Pasar hewan terbesar di Jabar itu justru kebanjiran konsumen. "Jelang Idul Adha, hewan yang masuk men capai 700 ekor," kata Kepala UPTD Pasar Ciwareng, Sanusi. Peminat masih tinggi mes kipun harga melambung. rep:c71, ed: friska