Dua bayi laki-laki lahir dengan selamat pada 2 Januari 2013. Keduanya merupakan buah hati dari Robby Achadiat, seorang warga Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jabar. Ada yang berbeda dengan kelahiran kembar ini. Keduanya lahir menyatu di bagian pinggul. Kembar siam jenis ini disebut conjoined twin inschiophagus. Pascakelahiran, kedua bayi ini belum memungkinkan untuk di pisah kan. Keduanya baru dapat di pisahkan setelah berusia satu tahun sembilan bulan. Operasi pemisahan dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Senin (6/10).
Ditangani tim dokter yang ber jumlah 102 orang, Bima dan Arjuna siap dipisahkan. Dokter tersebut berasal dari RSHS dan beberapa tim ahli dari RS Dr Soetomo, Surabaya. Operasi ini akan berlangsung sekitar 16 jam oleh tim dokter berasal dari spesialis anestesi, bedah anak, urologi, bedah plastik, orthopedi, anak, radio logi, patologi klinik, dan sejumlah ah li serta perawat lainnya.
"Operasi dimulai pukul 06.30 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Kami juga di dampingi tim kembar siam RS DR Soetomo yang telah berpengalaman menangani 63 kasus kembar siam," kata Direktur Utama RSHS Bayu Wahyudi. Bima dan Arjuna tergolong kembar siam yang ‘istimewa’. Karena, baru ada beberapa kasus kembar siam bagian pinggul di Indonesia. Dua bayi ini merupakan kasus ketiga.
Operasi pemisahan bukan tanpa risiko. Bayu mengatakan, risiko bisa saja terjadi seperti kegagalan, infeksi, malfungsi, sampai kematian. Kedua orangtua bayi sudah diberi tahu soal risiko ini dan keduanya telah menerima segala akibatnya. Karena menempel di bagian pinggul, Bima dan Arjuna harus berbagi sejumlah organ, termasuk organ vital seperti kelamin, saluran cerna dan anus. Bima sempat dioperasi kolostomi untuk membuat saluran tinja dari perut. Sementara, kekebalan tubuh Arjuna kurang dan penglihatannya tidak sempurna.
Biaya perawatan bayi tersebut telah menghabiskan dana sebesar Rp 1,2 miliar. Biaya tersebut telah ditutup dengan Jamkesmas nonkuota dan bantuan manajemen dan dokter RSHS. Untuk operasi, biayanya akan lebih besar lagi. karena, jika pemisahan sukses, akan ada operasi lanjutan untuk menyempurnakan fisik dan kesehatan keduanya. Ayah Bima dan Arjuna, Robby Achadiat mengatakan, ia dan istri siap menerima risiko dari proses operasi tersebut. Apapun hasilnya, operasi ini adalah yang terbaik bagi kedua anaknya. "Kami ikhlas," kata Robby. rep:c63, ed: friska yolandha