Kamis 09 Oct 2014 14:00 WIB

1.239 Hektare Tanaman Padi Alami Puso

Red:

BANDUNG – Datangnya musim penghujan menjadi satu-satunya solusi untuk menyelamatkan ribuan hektare lahan pertanian yang mengalami keke ringan di Jabar. Setidaknya ada 6.030 hektare lahan sawah yang mengalami kekeringan hingga September 2014. Bahkan, 1.239 hektare di antaranya mengalami puso.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jabar Diden Trisnadi mengatakan, sisa lahan yang keke ring an tersebut bisa diselamatkan dengan datangnya musim penghujan yang su dah memasuki Oktober ini. Pasal nya, dari laporan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan wilayah Jabar pertama yang akan lebih dulu diguyur hujan dibandingkan wilayah lainnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Iggoy el Fitra/Antara

Sawah Kekeringan (Ilustrasi)

"Prediksi Jabar lebih awal musim hujannya. Kalau benar prediksinya, itu bisa menyelamatkan lahan-lahan yang kekeringan tersebut," kata Diden saat ditemui Republika, Rabu (8/10). Meskipun begitu, Diden mengung kap kan dari sekian banyak lahan yang mengalami kekeringan memiliki ting kat bermacam-macam. Setidaknya la han yang terkena kekeringan ringan ber jumlah 3.028 hektare, sedang 588 hektare dan berat 218 hektare.

Dikatakan Diden, untuk beberapa kategori tertentu, maka bisa dilakukan upaya panen dini guna menyelamatkan padi dari puso. Hingga saat ini, kata dia, areal tanaman padi yang puso sekitar 1.239 hektare. Lahan puso itu berada di dua kabupaten yakni Cire bon 106 hektare dan Indramayu 1.133 hektare.

Meskipun begitu, Diden menyebut jumlah tanaman puso yang terjadi ta hun ini tidak terlalu berpengaruh terhadap produksi panen tahun 2014 ini. Pasalnya, lahan pertanian di Jabar berjumlah 952.565,17 hektare. Untuk tahun 2013 lalu, Diden me nyebut produksi panen di Jabar sendiri seperti data BPS sebanyak 12,083 juta ton. Untuk tahun 2014, ber dasarkan ramalan I BPS Januari-April yang dirilis 1 Juli berjumlah 11,149 juta ton. Angka itu, menurut Diden, menu run dibandingkan tahun sebelumnya.

Sedangkan 2014 ini, terjadi banjir besar di lahan pertanian Jabar. "Pada 2013 lalu itu kemarau basah. Hampir semua wilayah Jabar sedang bagusbagusnya panenan. Sedangkan awal Januari kemarin, 96 ribu lahan terendam, 60 ribu puso," kata dia. Meski begitu, Diden mengharapkan angka produksi panen akan lebih besar dibandingkan ramalan BPS Juli lalu. Pasalnya, prediksi hujan lebih cepat akan menaikkan produksi panen per September-Desember 2014. rep:c63, ed: agus yulianto

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement