JAKARTA -- Jumlah peserta seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) tahun ini membeludak. Tahun ini peserta tercatat sebanyak 664.509 orang. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan SBMPTN 2013, yakni 558.789 orang. ''Peserta SBMPTN tahun ini meningkat. Begitu pula dengan jumlah pendaftar Bidikmisi,'' ujar ketua pelaksana SBMPTN, Ganjar Kurnia.
Peserta Bidikmisi tahun 2013, kata Ganjar, sebanyak 55.975. Sementara, pendaftar Bidikmisi 2014 sebanyak 80.911. Hal ini, kata dia, bukan berarti penduduk yang miskin bertambah. Namun, sosialisasi semakin gencar sehingga mahasiswa semakin banyak yang tahu program ini.
Dalam SBMPTN, ujar Ganjar, jurusan sains yang paling diminati adalah teknik informatika. Sedangkan, jurusan humaniora yang paling diminati adalah manajemen.
Ganjar yang juga rektor Unpad menyatakan, universitasnya menyediakan help desk bagi anak-anak yang lolos SNMPTN maupun SBMPTN, tapi memiliki masalah keuangan. Karena, menurutnya, kadang anak-anak suka memasukkan data bahwa orang tuanya berpenghasilan tinggi agar mereka bisa lolos SBMPTN. Namun, ternyata saat diverifikasi penghasilan orang tua tidak setinggi itu.
Karena itu, lanjut Ganjar, anak-anak yang kurang mampu bisa menggunakan Bidikmisi. ''Yang penting mereka melakukan koordinasi saja dengan kampus mengenai kesulitan mereka,'' katanya.
Biaya Kuliah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meminta agar perguruan tinggi negeri (PTN) memastikan anak-anak yang lulus SNMPTN maupun SBMPTN bisa melaksanakan kuliah. Nuh mengatakan, jangan sampai hanya karena masalah biaya, anak-anak yang lolos SNMPTN dan SBMPTN tidak bisa masuk kuliah. ''Mereka harus dipastikan mengikuti kuliah,'' ujar Nuh saat melakukan sidak ujian SBMPTN di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (17/6).
Nuh sudah meminta kepada para rektor agar anak-anak yang memenuhi syarat akademis SNMPTN maupun SBMPTN harus bisa melanjutkan kuliahnya. Sudah terdapat beberapa alternatif pembiayaan bagi para mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Skema pembiayaan kuliah untuk anak kurang mampu, terang Nuh, bisa dilakukan melalui beberapa kelompok. Kelompok satu uang kuliahnya per semester paling tinggi Rp 500 ribu, kelompok dua uang kuliahnya per semester paling tinggi Rp 1 juta. ''Kalau memang benar-benar tidak mampu, mereka bisa mengajukan beasiswa Bidikmisi. Bebas dari segala pembiayaan apa pun,'' kata Nuh.
Selain melalui cara ini, Nuh menerangkan, kampus juga bisa memberikan penyelesaian masalah biaya dengan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang mau membiayai mereka. Mereka pun bisa saja dicarikan orang tua asuh.
Membeludaknya peserta SBMPTN 2014 juga terjadi di Bandung. Total peserta SBMPTN ditargetkan sebanyak 38.400, tetapi yang terealisasi sebanyak 40.899. Akibat jumlah yang membeludak itu, panitia lokal telah mempersiapkan kursi tambahan.
Untuk peserta ujian kelompok sains dan teknologi (Saintek) ditargetkan 14.800, tapi peserta yang mendaftar sebanyak 15.822. Sedangkan peserta kelompok sosial humaniora ditargetkan 15.800 dan yang terealisasi 18.037. ''Kelompok campuran justru menurun, targetnya 7.800, yang mendaftar 7.040,'' ujar Asep Gana Suganda, sekretaris eksekutif I panitia lokal SBMPTN di Institut Teknologi Bandung. Dari jumlah itu, 18 di antaranya adalah peserta berkebutuhan khusus.
rep:dyah ratna meta novia/c69 ed: andi nur aminah