Senin 23 Jun 2014 16:37 WIB

PKBI Desak Perubahan Konsep Keluarga Berencana

Red:

YOGYAKARTA - Perkumpulan Keluarga Berencana (PKBI) DI Yogyakarta mendesak perubahan konsep KB dengan revolusi KB. PKBI meyakini program KB adalah program yang paling dekat dan bahkan bersubstansi dasar pada seksualitas.

Ketua Pengurus Daerah PKBI DI Yogyakarta Urip Bahagia mengatakan, rezim Orde Baru telah melakukan pembelokan nalar dan telah mengerangkeng KB pada semata mengendalikan jumlah pendudukan. "Aspek seksualitas tampak tak hadir di sana," kata dia, Ahad (22/6).

Akibatnya, paradigma target angka akseptor masih menjadi panglima, alih-alih pada pemenuhan hak seksual dan reproduksi. Karena itu, kata Urip, revolusi program KB harus mulai didengungkan. Revolusi KB adalah sebuah sikap dan gerakan untuk menuntut tanggung jawab politik kepada negara untuk mengembalikan nalar program KB pada dasarnya, yaitu seksualitas.

Sehingga, kata dia, program KB akan lebih dinamis. Tidak saja bergumul dengan angka dan jumlah penduduk, melainkan lebih pada kualitas sumber daya manusia Indonesia yang mampu menjadi makhluk seksual yang seutuhnya.

Prasyaratnya adalah pemenuhan hak pendidikan seksualitas secara komprehensif sejak dini, perlindungan perempuan dari risiko seksual dan reproduksi secara komprehensif. Serta, penjaminan atas kehidupan seksualitas yang beragam dan setara bagi seluruh warga negara. "Sehingga tercipta masyarakat tanpa diskriminasi dan stigma," ujar dia.

Musyawarah PKBI DI Yogyakarta ke-15/2014 juga mengeluarkan delapan rekomendasi. PKBI mendesak pemerintah agar pendidikan kesehatan reproduksi (kespro) seksual masuk dalam kurikulum pendidikan para penegak hukum. Begitu juga dengan pendidikan gender dan hak asasi manusia.

Deputi KS-PK BKKBN Sudibyo Alimoeso mengatakan, BKKBN akan mengawal kebijakan presiden terpilih dalam memperkuat program keluarga berencana dan kependudukan. "Sebagai dasar bagi percepatan pembangunan di Tanah Air," kata dia, di Pekanbaru.

Dalam debat calon presiden baru-baru ini, melalui tim sukses para capres, BKKBN bersama IPADI, dan koalisi BKKBN lainnya telah memasukkan isu-isu tentang keluarga berencana dan kependudukan. "Ternyata para capres serius membahas hal itu," kata Sudibyo, di Pekanbaru. rep:neni ridarineni/antara ed: ratna puspita

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement