Sabtu 02 Aug 2014 14:00 WIB

Papua dan Ambon Memanas Lagi

Red: operator

JAYAPURA -Sebanyak 30 aparat keamanan dan warga sipil dilaporkan menjadi korban keganasan kelompok bersenjata di kawasan Distrik Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, Papua. "Saya mendapat laporan ada 30 orang, terdiri atas petugas keamanan, khususnya polisi dan warga sipil, menjadi korban keganasan dan kesadisan kelompok bersenjata di sekitar Lanny Jaya," ujar Bupati Lanny Jaya, Befa, kepada Antara di Jayapura, Jumat (1/8).

Bupati Befa mengatakan, apa yang dilakukan kelompok bersenjata sudah sangat meresahkan sehingga TNI/Polri sudah harus meng gambil langkah konkret untuk menghindari korban makin berjatuhan. Befa mengatakan mendukung setiap langkah yang di ambil polisi dan TNI untuk me nang kap kelompok bersenjata. "Jangan takut HAM karena apa yang dilakukan kelompok bersenjata itu telah melanggar HAM," katanya tegas.

Menurutnya, bila tidak segera ditangani, dikhawatirkan aksi kelom pok bersenjata makin brutal dan korban kian berjatuhan. Ketika ditanya tentang pengungsian, Befa mengaku tidak ada pengungsian secara besar-besaran yang dilakukan masyarakat. Kalaupun ada yang mengungsi, menurutnya, tidak banyak dan justru merekalah yang biasanya terlibat dalam kasus tersebut.

Pada Jumat (1/8) sekitar pukul 11.00 WIT, pasukan gabungan TNI dihadang oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat melaku kan pergeseran pasukan di Distrik Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Pasukan gabungan itu terdiri atas anggota Kodim 1702/Jayawijaya, Yonif 756/Wi Mane Sili, Satuan Tugas Perbantuan dan Denintel yang dipimpin oleh Dan Yonif 756/Wi Mane Sili.

Saat itu, pasukan gabungan TNI sedang menuju ke Pos Kotis Lanny Jaya yang akan melaksanakan pengejaran terhadap kelompok OPM Enden Wanimbo, Rambo Wenda, dan Purom Okiman Wenda di daerah itu. Di perjalanan mereka dihadang oleh kelompok OPM sehingga terjadi kontak senjata. Dua anggota dari pasukan gabungan TNI terkena tembakan.

Salah satunya mengenai anggota Yonif 756/Wi ManeSili, Pratu Rois. Ia terkena serpihan peluru saat kontak senjata terjadi. Sedangkan, lima anggota kelompok OPM di kabarkan tewas dalam insiden tersebut.

Panglima Kodam XVII/Cendera wasih Mayjen TNI Christian Zebua ketika dikonfirmasi wartawan Jayapura via telepon seluler, Jumat siang, membenarkan peristiwa itu.

"Memang benar ada penembakan di Lanny Jaya. Lima OPM tewas ditembak, dan dua anggota kami terserempet peluru," ujarnya.

Selain itu, dari Ambon dilaporkan satu personel Brimob Polda Maluku, Bripda Pol Marselino Hetarion, terluka di bagian kepala. Ia terkena leparan batu saat melerai perkelahian antarwarga Desa Seith dan Negeri Lima, Kabupaten Maluku Tengah. Marselino saat ini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara, Kecamat an Sirimau, Kota Ambon.

Pemicu perkelahian diduga akibat pemukulan warga Desa Seith di Negeri Lima pada Senin (28/7). Data sementara, korban yang meninggal akibat insiden di dua desa bertetangga tersebut mencapai lima orang, enam orang terluka, dan 17 unit rumah di Dusun Nahait hangus terbakar. antara, ed:andi nur aminah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement