YOGYAKARTA -- Selama Lebaran dan liburan Lebaran 2014 jumlah gelandangan dan pengemis (gepeng) meningkat sekitar 15- 20 persen. "Namun, peningkatan tersebut dibandingkan dengan kondisi biasa sebelum Lebaran dan setelah dilakukan penertiban.
Sehingga, jumlahnya lebih kecil dibandingkan gepeng pada Lebaran tahun lalu," kata Kepala Dinas Sosial Untung Sukaryadi pada Republika, Sabtu (2/8).
Foto:Republika/Adhi.W
Gelandang Meningkat saat Puasa
Sebelum Lebaran, biasanya para gepeng yang ditemui di jalanan termasuk di perempatan jalan jumlanya sangat sedikit, yakni sekitar satu sampai dua orang karena sudah banyak gepeng yang dirazia. Itu pun merupakan wajah baru dan pendatang dari luar DIY. Mereka ada yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan bahkan Jawa Barat.
Penertiban baru akan dilaksanakan setelah para petugas yang melakukan penertiban masuk kerja. Razia para gepeng biasanya dilakukan secara mendadak agar mereka tak sempat melarikan diri.
Lebih lanjut Untung mengatakan, para gepeng termasuk waria yang mempunyai komunitas yang terjaring saat dirazia (ditertibkan) sudah berkomitmen tidak akan menjadi peminta-minta lagi. Ketika dilakukan razia, para gepeng langsung dibawa ke shelteruntuk dilakukan assessment.
Bagi gepeng yang masih punya keluarga biasanya dikembalikan ke keluarga. Namun, apabila tidak punya keluarga dan tempat tinggal, para gepeng akan tinggal di penampungan untuk mendapat pelatihan sesuai dengan minat mereka agar bisa mandiri. ed: neniridarineni