Bulan puasa terbukti cukup mempan membuat orang menahan hawa nafsu, termasuk pula nafsu berbuat kejahatan dan aksi kriminalitas. Sayangnya, hal itu tak berkepanjangan. Usai perayaan Idul Fitri, tampaknya para penjahat tak sabar lagi menjalankan aksinya. Hasrat yang terpendam sebulan lamanya, tiba-tiba saja meledak usai Lebaran.
Kesucian Ramadhan masih cukup dihormati oleh sebagian kalangan penjahat. Alhasil, mereka "menunda" aksi kejahatan selama sebulan dan merencanakan akan melanjutkannya setelah Lebaran. Faktanya, meski masih dalam suasana Lebaran, aparat kepolisian di sejumlah daerah mulai sibuk dengan berbagai aksi kejahatan.
Foto:ERIC IRENG/ANTARA
Sejumlah anggota polisi Pengamanan Obyek Vital (Pam Obvit) Polrestabes Surabaya, melakukan patroli simpatik pusat perbelanjaan di Tunjungan Plaza Surabaya, Minggu (3/8).
Di Ternate, Maluku Utara (Malut), aparat Kepolisian Brimob Polda Malut berhasil menggagalkan masuknya ratusan botol minuman keras (miras) berbagai jenis yang akan diselundupkan ke Kota Ternate pasca-Idul Fitri. Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar, mengatakan, jumlah miras mencapai 540 botol dari berbagai jenis. "Ada juga 36 galon miras jenis cap tikus. Miras tersebut digagalkan masuk melalui Pelabuhan Ahmad Yani yang diangkut dengan KM Kieraha dari Kota Bitung, Sulawesi Utara," kata Hendri di Ternate, Ahad (3/8).
Selain ratusan miras yang berhasil digagalkan, polisi juga menahan pemilik miras itu. Pria berinisial SA kini ditetapkan sebagai tersangka guna dilakukan penyidikan lebih lanjut oleh Mapolres Ternate.
Hendri mengatakan, aparat memperketat masuknya miras yang diselundupkan dari sejumlah daerah dengan melakukan razia saat kapal laut akan masuk ke Kota Ternate. Menurutnya, setiap kapal dari Manado dan Halmahera yang masuk ke dermaga Kota Ternate akan dirazia.
Jika di Ternate polisi mengamankan ratusan botol miras, di Batam, Kepulauan Riau, Direktorat Pengamanan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menggagalkan upaya penyelundupan sabu seberat satu kilogram. Sabu tersebut milik seorang warga negara Malaysia yang tiba di Pelabuhan Internasional Batam Centre.
"Pelaku tiba di pelabuhan sekitar pukul 14.30 WIB Sabtu kemarin. Ia menggunakan kapal feri Dumai Ekspress 2 dari Setulang Laut, Johor, Malaysia," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Ahad (3/8).
Warga Malaysia bernama Madhan Raj Raja memasuki Batam dengan paspor nomor A: 27890543. Saat mendekati alat pemindai, petugas melihat gerak-geriknya mencurigakan. Saat diperiksa, petugas menemukan bungkusan diduga sabu yang disimpan pada celana dalam pelaku. "Beratnya mencapai satu kilogram yang ditaksir nilainya di atas Rp 1,5 miliar," ujar Djoko.
Kriminalitas pasca-Lebaran juga tercatat meningkat di Jambi. Hasil laporan Operasi Ketupat 2014 yang dilaksanakan Polda Jambi, pada H+5 Hari Raya Idul Fitri, tercatat ada 29 kasus dari sebelumnya 26 kasus.
Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, mengatakan, kasus kriminalitas yang menonjol, seperti perampokan, pencurian, serta penganiayaan juga merangkak naik. Sebelumnya ada 18 kasus, kini sudah menjadi 20 kasus.
Almansyah mengungkapkan, kasus pencurian dengan pemberatan saat ini sudah ada tujuh kasus. Begitu pun dengan kasus pencurian kendaraan bermotor, juga ada tujuh kasus. Selain itu, kasus pencurian dengan kekerasan atau perampokan ada tiga kasus yang sedang dalam penyelidikan dan kasus penganiayaan berat tercatat tiga kasus. antara ed: andi nur aminah