Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa.Itu lah petikan pembukaan UUD 1945. Pernya taan itu tak terkecuali bagi anak yatim di dalamnya. Sebagai umat manusia, mereka (anak yatim dan dhuafa) pun sama-sama memiliki hak untuk dilindungi oleh negara.
Perlindungan yang wajib diberikan kepada mereka, tak lain berupa layanan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi/hidup layak.
Jika dengan keterbatasannya negara belum bisa memenuhi seluruh kewajibannya itu, maka harus ada pihak lain yang berpartisipasi membantu pemerintah.
Itulah yang melatarbelakangi Rumah Yatim Arrahman hadir di Tanah Air. Rumah Yatim adalah sebuah organisasi sosial tingkat nasional yang bergerak dalam peng asuhan dan pengelolaan anakanak yatim dan dhuafa. Kip rahnya selama ini yaitu mengawal anakanak yatim dan dhuafa menuju masa depan yang lebih gemilang (crafting orphans bright future).
Seperti kita ketahui, kebanyak an anak yatim dan dhuafa tengah direlung kesulitan dan ketidakberdayaan karena kehilangan orang tua (ayah) dan himpitan kemiskinan. Setelah tujuh tahun ber kiprah sejak 2007, Rumah Yatim telah memiliki sekitar 50.000 anak asuh/binaan yang tersebar di 14 provinsi di Tanah Air.
Insya Allah Rumah Yatim akan terus menambah anak bina annya seiring dengan dukungan dan kontribusi masyarakat Indonesia dalam mengembangkan Rumah Yatim. Sebagai organisasi sosial yang amanah, transparan dan profesional, Rumah Yatim diaudit oleh Kantor Akuntan Publik in dependen.
Direktur Utama Rumah Yatim Nugroho BW mengatakan, untuk memerdekakan anak yatim harus terpenuhi tiga kebutuhan. Yakni, pendidikan, kesehatan, dan ekono mi. Jika ketiga aspek kebutuhan itu terpenuhi, barulah anak yatim atau dhuafa itu bisa dikategorikan sebagai warga yang merdeka.
Untuk itu, kata Nugroho, Rumah Yatim pun menggulirkan program pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Salah satu program pen didikan yang digulirkan Rumah Yatim, yakni pendirian sekolah gratis bagi anak yatim dan dhuafa. Hingga 2016, pihaknya menargetkan pendirian 18 sekolah setingkat SD, SMP, dan SMA.
Pada sekolah itu, Rumah Yatim memberlakukan metode multiple intelegencedengan aplikasi sains. Melalui metode itu, para guru akan lebih aktif mem berikan pelajaran kepada siswa nya. Menu rut Nugroho, siswa akan diajak berpraktik dan mengenal lingkungan secara langsung.
Konsep ini merupakan perpaduan kurikulum pendidikan nasio nal dengan kediniyyahan. Selain itu, siswa pun akan dibekali pelajaran fiqih, sejarah Islam, aqidah akhlak, Alquran, hadist, Bahasa Arab, tahfidz Alquran, dan lainnya.
Rumah Yatim pun mendirikan Klinik Sehat Bersama di sejumlah daerah, khususnya di Provinsi Jabar. Ke depannya, fasilitas kesehatan gratis itu akan tersedia di DKI Jakarta, Tangerang, dan provinsi lainnya.
Terkait program perekonomian, pihaknya memberi pembina an kepada para pelaku usaha mik ro kecil dan menengah (UMKM). Di antaranya pedagang kecil dan peternak hewan kurban. `'Mereka kami bimbing soal manajerial dan pemasaran,'' ujar Nugroho.
Nugroho menegaskan, seluruh program yang digulirkan Rumah Yatim berorientasi kepada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pihaknya ingin membantu pemerintah dalam memulihkan IPM.
Diakui dia, IPM merupakan salah satu ukuran kemajuan sebuah bangsa. Tak berlebihan bila pihaknya mengakomodasi ruang yang belum tersentuh oleh program pemerintah. Rumah Yatim memiliki tiga misi. Yakni, memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak yatim dan dhuafa, menjadi fasilitator terpercaya antara kaum mampu dan tak mampu, serta menjadikan Rumah Yatim sebagai organisasi yang profesional dan dinamis. Tiga misi itulah yang akan menjadikan anak yatim dan dhuafa mendapatkan kemerdekaannya. rep:Sandy Ferdiana
Nugroho BW
Direktur Utama Yayasan Rumah Yatim Arrohman Indonesia