Senin 15 Sep 2014 12:56 WIB

SBY Rapat Bahas ISIS

Red:

JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar rapat kabinet terbatas di kantor kepresidenan, Ahad (14/9). Salah satu agenda pembicaraan dalam rapat tersebut membahas penyebaran organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Presiden mengatakan, ISIS tengah jadi topik pembicaraan masyarakat internasional. Meskipun Indonesia tak secara langsung terkena dampak dari paham radikal tersebut, kata SBY, pemerintah harus tetap waspada.

"Lebih bagus kita berpikir proaktif mengenai apa yang perlu kita lakukan di Indonesia atau kontribusi apa yang bisa Indonesia berikan agar masyarakat dunia hentikan tindak kekerasan," kata SBY saat membuka rapat, kemarin. SBY menambahkan, pemerintah harus menyiapkan strategi agar rakyat Indonesia merasa aman dan mendapat perlindungan dari paham ISIS.

SBY menyampaikan apresiasinya terhadap tindakan kepolisian yang berhasil menggagalkan gerakan-gerakan yang masih ingin melakukan aksi-aksi kekerasan. Selain itu, SBY mengajak berbagai pihak agar tak terlena dan senantiasa waspada karena gerakan kekerasan tidak hanya bisa terjadi di Timur Tengah, tetapi juga di dalam negeri ini. "Saya mengajak untuk mari kita dengan serius memastikan negara dalam keadaan yang baik," ujar Presiden.

Rapat terbatas itu dihadiri Wakil Presiden Boediono serta sejumlah menteri dan pejabat setingkat menteri. Di antaranya, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menko Kesra Agung Laksono, Jaksa Agung Basrief Arief, Kapolri Sutarman, dan Panglima TNI Moeldoko.

Rapat yang dilakukan SBY terkait ISIS berdekatan waktu dengan dua perkembangan tentang gerakan tersebut. Di tingkat global, sejumlah negara dipimpin AS telah menggabungkan kekuatan untuk memberantas gerakan yang memproklamasikan pendirian negara Islam tersebut. Pimpinan negara-negara tersebut menyatakan, tekad menumpas gerakan yang disebut mengancam Timur Tengah karena memperjuangkan ideologinya dengan kekerasan.

Sementara, di Tanah Air, sejak beberapa waktu lalu kepolisian melalui Densus 88 rajin melakukan penangkapan atas warga dan buronan teroris yang menunjukkan afiliasi dengan ISIS. Akhir pecan lalu, empat WNA asal Turki juga dicokok di Sulawesi Tengah, dan didalami keterlibatannya dalam gerakan ISIS.

SBY sempat dikunjungi Senator Senior AS John McCain pada awal Agustus lalu. Menurut McCain, kedatangannya guna mengingatkan soal bahaya ISIS terhadap Indonesia.

Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) menyatakan, Indonesia telah ikut serta dalam gerakan global melawan ISIS. Menurut Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen Agus Surya Bakti, pemerintah akan membagi informasi terkait pergerakan ISIS di Indonesia dengan negara lain. rep:haimatus sa'diyah ed: fitriyan zamzami

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement