JAKARTA -- Pemerintah telah melakukan sidang itsbat untuk menetapkan jatuhnya bulan baru atau 1 Dzulhijah 1435 Hijriyah. Pemerintah secara resmi menetapkan 1 Dzulhijah jatuh pada tanggal 26 September.
"Menetapkan 1 Dzulhijah 1435 H jatuh pada hari Jumat 26 September 2014. Dengan demikian, 10 Dzulhijah bertepatan dengan 5 Oktober 2014 Masehi," kata Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, di kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (24/9).
Sidang itsbat digelar secara tertutup seperti sidang itsbat penentuan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri dua bulan yang lalu. Semua organisasi masyarakat (ormas) Islam juga dilibatkan dalam sidang tersebut untuk mendengar pendapat masing-masing dari mereka.
Sidang tersebut juga dihadiri oleh ahli astronomi yang memaparkan pandangannya dalam aspek keilmuan yang ditekuninya. Sehingga, selain menggunakan metode ruqyatul hilal, penentuan 1 Dzulhijah telah ditinjau dari berbagai aspek keilmuan.
Teknis penetapan 1 Dzulhijah dilakukan Kemenag dengan berkerja sama dengan seluruh kantor wilayah Kemenag dalam pemantauan hilal dengan metode ruqyat. Ruqyat dilakukan di 70 titik di seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1435 Hijriyah jatuh pada Sabtu (4/10). Hal itu, sesuai data dan kesimpulan hasil hisab hakiki. Hisab hakiki adalah metode yang berpatokan pada gerak benda langit, khususnya matahari dan bulan sebenarnya.
Dalam siaran pers yang ditandatangani Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar, disebutkan bahwa tiga kriteria wujudul hilal sudah terpenuhi. Di antaranya, sudah terjadi ijtimak (konjungsi) antara bulan dan matahari, ijtimak terjadi sebelum terbenam matahari, dan ketika matahari terbenam bulan belum terbenam atau bulan masih berada di atas ufuk.
Pada Idul Adha tahun ini, ijtimak menjelang bulan Dzulhijah 1435 H terjadi pada Rabu (24/9) pukul 13.15 WIB atau pukul 09.15 waktu Arab Saudi karena selisih waktu WIB dengan Arab Saudi adalah empat jam.
Ijtimak terjadi pada siang hari di Yogyakarta yang berarti ijtimak terjadi sebelum terbenam matahari di daerah tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa kriteria pertama dan kriteria kedua wujudul hilal sudah terpenuhi.
Menurut PP Muhammadiyah, untuk kriteria ketiga juga sudah terpenuhi. Karena berdasarkan perhitungan tersebut, pada saat terbenam matahari di Yogyakarta, Rabu (24/9), bulan masih di atas ufuk. rep: mas alamil huda/antara ed: fitriyan zamzami