JAKARTA -- Pantauan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui alat penakar hujan mengungkap terjadinya kekeringan ekstrem di sejumlah wilayah di Pulau Jawa. Di beberapa wilayah, hujan sudah tak turun selama lebih dari 60 hari.
"Jadi kami mengklasifikasikan titik kekeringan lewat warna, dilihat dari hujan turun. Warna merah berarti kekeringan ekstrem," jelas Evi Lutfiati, kepala Bidang Informasi Iklim, saat ditemui di kantor BMKG, Senin, (6/10). Ia mengungkapkan, kekeringan terparah terjadi di daerah Jawa Timur, seperti Lamongan, Bojonegoro, dan lainnya. Data BMKG menunjukkan banyak warna merah di wilayah tersebut.
Evi menjelaskan, kondisi itu dipengaruhi oleh angin timur dan massa udara yang kering. "Suhu permukaan laut juga dingin sehingga jika suhu dingin, penguapan sedikit," ujarnya.
Menurutnya, bila kekeringan terjadi, secara otomatis kelembapannya pun rendah, hanya di bawah 50 persen. Meski begitu, ia memastikan suhu udara masih normal, yaitu berkisar di 34 hingga 36 derajat.
Menurutnya, BMKG menentukan kekeringan dari indikator hujan, bukan ketersediaan air. Sehingga, ada daerah yang tak turun hujan tetapi tetap memiliki cukup air. Evi mengatakan, BMKG memprediksi hujan akan mulai turun dengan frekuensi signifikan pada November.
Panas di Sumatra
Suhu panas juga terekam pendataan BMKG di beberapa wilayah di Pulau Sumatra dan Kalimantan. Suhu udara di Riau bahkan sempat terdata mencapai 39 derajat Celcius.
Evi menjelaskan, suhu udara di seluruh wilayah Indonesia sebenarnya masih normal, yaitu berkisar antara 34 hingga 37 derajat. "Bila memang suhu di beberapa daerah mencapai 39 derajat, kemungkinan ya karena kebakaran lahan yang terjadi," ungkapnya.
Menurutnya, cuaca panas di musim kemarau akan bertambah jika warga terus membuka lahan dengan pembakaran. Ia menjelaskan, daerah Sumatera dan Kalimantan sebenarnya masih sering turun hujan. "Berdasarkan data BMKG yang dilihat dari alat penakar hujan, Kalimantan dan Sumatra masih berwarna hijau tua dan hijau muda," tuturnya. Evi mengungkapkan, hijau tua berarti masih sering hujan, sedangkan hijau muda artinya hanya sekitar satu sampai lima hari tak turun hujan atau disebut periode sangat pendek.
Ia bercerita, saat ke Banjarmasin dan Jambi, Evi pun merasakan udara sangat panas, bahkan dikepung asap hitam sehingga suhu udara meninggi. "Saya tanya ke penduduk, padahal hujan turun dua hari lalu. Kebiasaan penduduk di sana memang membuka lahan bila tak hujan, makanya panas," kata dia. rep:c91 ed: fitriyan zamzami