PURWOKERTO -Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Keluarga Alumni Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menggelar acara bedah buku Perjuangan Melawan Kalah, di gedung Justisia Fakultas Hukum Unsoed, Jumat (10/10). Buku tersebut merupakan kumpulan tulisan Nasihin Masha, pemimpin Redaksi Republika, dalam kolom "Resonansi" di Harian Umum Republika.
Selain menghadirkan penulis buku, panitia juga menghadirkan sejumlah narasumber sebagai pembahas. Antara lain, terdiri dari Dekan FISIP Unsoed Dr Ali Rokhman MSi, politisi dari PKS Dr Arif Awaludin, dan aktivis LSM Barid Hardiyanto.
Dalam pendahuluan diskusi, Nasihin menyebutkan, bukunya itu memberikan gambaran bahwa Indonesia sebenarnya bisa men jadi bangsa yang hebat. Dalam kolom resonansi yang ditulis, dia memang mengungkapkan banyak aspek mengenai berbagai persoalan kehidupan bernegara, baik dalam persoalan ekonomi, politik, hukum, maupun sosial.
`'Namun pada prinsipnya, selama ini kita terlalu banyak melakukan kompromi-kompromi sehingga dalam segala aspek pula kita menjadi bangsa yang kalah.
Padahal, sebenarnya kita memiliki potensi untuk menjadi negara yang hebat,'' katanya menjelaskan.Dekan FISIP Unsoed Dr Ali Rahman mengungkapkan, pada awal tulisannya, Nasihin banyak mengungkapkan pesan bernuansa pesimisme terhadap masa depan bangsa ini. Namun dalam tulisan selanjutnya, Nasihin juga mengungkapkan bahwa dalam setiap persoalan yang dihadapi, sebenarnya ada banyak peluang dan solusi yang bisa diambil untuk menyelesaikan segala persoalan tersebut sehingga memunculkan sikap optimisme.
`'Dari tulisan-tulisan yang ada di buku ini, saya sependapat bahwa Indonesia sebenarnya masih memiliki harapan untuk menjadi negara yang hebat.''
Sementara, Arif Awaludin yang pernah menjadi anggota DPRD Jateng, menyebutkan tulisan Nasihin dalam buku Berjuang Melawan Kalah ini merupakan potret sosial dari kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara yang terjadi selama ini.
Melalui kacamata seorang jurnalis, buku itu memberikan gambaran mengenai berbagai persoalan kebangsaan yang sedang terjadi.`'Yang menarik, seluruh persoalan tersebut kemudian dikupas dengan cara pandang yang jernih. rep:Eko Widiyanto ed: muhammad hafil