Senin 12 Jan 2015 11:00 WIB

Jalintim di Lampung Rusak, Rawan Kecelakaan

Red:

BANDAR LAMPUNG — Ruas jalan lintas timur (jalintim) yang menghubungkan Lampung-Sumatra Selatan saat ini dalam kondisi rusak. Lubang-lubang menganga di tengah jalan membuat pengendara harus ekstra hati-hati karena rawan kecelakaan tunggal.

Pemantauan Republika, pada Ahad (11/1), ruas jalintim yang rusak terlihat mulai dari Kecamatan Natar hingga Branti (Kabupaten Lampung Selatan). Sebagian lubang juga terlihat menyebar pada ruas Tegineneng hingga Gunung Sugih (Kabupaten Lampung Tengah). Lubang-lubang jalan juga terlihat di ruas Menggala-Unit II (Kabupaten Tulangbawang).

Kendaraan yang melintas, baik mobil pribadi maupun bus dan truk antarprovinsi Sumatra-Jawa, terpaksa ekstra hati-hati karena lubang jalan yang menganga sedalam 10-15 cm sering menjebak kendaraan saat melaju kencang. Belum terlihat tanda-tanda adanya perbaikan atau penambalan lubang jalan oleh pemerintah setempat.

Menurut Karsa, warga Menggala, lubang-lubang jalan sudah terjadi sejak hujan turun pada Desember 2014. Kendaraan truk sarat muatan melintas menambah besar kerusakan jalan. "Kalau langsung ditambal, lubangnya tidak melebar. Kalau begini, banyak motor, terutama yang terjebak lubang dan jatuh," kata Karsa.

Ketua Komite Pemantau Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Indonesia (Komplain) Lampung Mirwan Karim mengatakan, saat ini kondisi jalan yang rusak berlubang di Lampung sudah mulai mengkhawatirkan keselamatan para sopir dan penumpang di jalan.

Menurut dia, pemerintah daerah dan pusat harus segera memperbaiki jalan rusak karena mengancam keselamatan pengendara. Kecelakaan tunggal akan terjadi bila jalan dibiarkan terus rusak dan lubang jalan kian mendalam. "Kerusakan sudah merata di semua lini jalan nasional dan kabupaten/kota. Kami pantau sekitar 20 persen rusak. Ini rawan kecelakaan tunggal," ungkap Mirwan Karim.

Hingga pertengahan Januari 2015, Mirwan mengatakan, belum ada tanda-tanda pemerintah akan memperbaiki atau menambal jalan-jalan yang sudah berlubang tersebut. Kerusakan jalan lebih dominan karena faktor kondisi cuaca hujan ditambah dengan melintasnya kendaraan lebih muatan berkontribusi merusak aspal jalan. rep: mursalin yasland ed: andri saubani

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement