REPUBLIKA.CO.ID,"Jadilah seperti ikan dalam lautan, berenang dengan bebas namun tubuhnya tidak asin." Itu adalah salah satu ucapan mendiang Mohammad Natsir saat memberikan nasihat kepada anak- anaknya.
Petuah tersebut memiliki makna yang mendalam bagi Aisjah Natsir Rahim. Putri kelima pahlawan nasio nal asal Sumatra Barat (Sumbar) yang di- kenal sebagai tokoh pergerakan Islam dan pendiri Masyumi. Aisjah biasa memanggil orang tua laki-laki nya itu dengan sebutan abah.
Aisjah mengatakan, perhatian Natsir terhadap pendidikan cukup tinggi. Walaupun bukan lulusan perguruan tinggi, pola berpikir Natsir dapat dikatakan setara dengan para penyandang gelar doktor. "Hingga saat ini sejumlah lembaga pendidikan lahir atas pra karsa dari M Natsir. Tapi, abah tidak bersedia namanya dipakai sebagai merek," ujarnya.
Pada 2013, Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi) di Sumbar berencana mendirikan perguruan tinggi. Pengurus yayasan lantas mememinta izin kepada keluarga untuk menggunakan nama M Natsir sebagai nama universitas.
Berbagai pertimbangan, akhirnya keluarga memutuskan untuk mempersilakan Yarsi memakai nama M Natsir.
Sejumlah proses persiapan dilaksanakan, Universitas Mohammad Natsir (UMN) pun resmi beroperasi setelah izin dari Dirjen Pendidikan Tinggi keluar Oktober 2014. Aisjah pun berharap nilai-nilai yang selama ini dipegang abahnya dapat terus dikembangkan.
Ketua Yarsi Sumbar Zainul Daulay mengatakan, (UMN) didirikan untuk mengembangkan pemikiran M Natsir.
Zainul mengatakan, Natsir dikenal sebagai arsitek pendidikan Islam dan aktivis pendidik bangsa.
(UMN) akan mengadopsi pemikiran Natsir yang menggagas pembaharuan pendidikan yang berbasis Islam yang mengacu kepada Alquran dan Sunnah. "Dengan me nge depankan pendidikan Islam akan di bentuk lulusan yang berkarakter, mandiri, dan mampu melaksana kan fungsi sebagai khalifah di muka bumi," katanya.
Sebagai tahap awal, (UMN) membuka tiga program studi. Yakni, S-1 Farmasi, Ilmu Gizi, dan Akuntansi. Kota Bukittinggi dipilih sebagai lokasi kampus karena selama ini kampus-kampus di Sumbar menumpuk di Padang.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno berharap, pendirian Universitas Mohammad Natsir akan semakin memperkaya pilihan pendidikan di daerah ini. Pemakaian nama M Natsir juga membuat sosok yang dikenal sebagai pendidik, politisi, dan da'i itu akan tetap dikenang.
Irwan pun mengajak seluruh kalangan meneladani karakter rendah hati M Natsir. "Natsir banyak mendorong lahirnya lembaga pendidikan Islam, tapi tidak bersedia menggunakan nama sendiri. Sementara, yang lain belum jadi apa-apa tapi namanya sudah dipakai untuk merek lembaga," kata Irwan. antara, ed: Andi Nur Aminah