REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang pameran buku Is lam terbesar di Asia Tenggara, Islamic Book Fair (IBF) 2015, menganugerahkan beberapa penghargaan bagi insan perbukuan Islam. Salah satunya gelar Tokoh Perbukuan Islam 2015 yang diberikan kepada Pimpinan Pondok Pesantren PPPA Darul Qur'an Ustaz Yusuf Mansur.
Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jakarta Afrizal Sinaro mengungkapkan, sebelumnya panitia IBF memperoleh tujuh kandidat Tokoh Perbukuan Islam tahun ini. "Alhamdulillah, dengan segala pertimbangan dan argumentasinya, kita memutuskan Tokoh Perbukuan Islam 2015 ini adalah Ustaz Yusuf Mansur," katanya.
Penanggung jawab IBF 2015 ini mengungkapkan, sosok Ustaz Yusuf Mansur di samping kontri businya yang luar biasa terhadap perbukuan Islam, adalah seorang ulama yang sangat produktif menulis. "Beliau juga dari awal IBF sudah ikut membantu menyosialisasikan serta menggerakkan masyarakat untuk bisa hadir di pameran."
Ia mengungkapkan, alasan yang lebih besar lagi adalah karena Ustaz Yusuf Mansur menjadi inspirasi dari begitu banyak gagasan. "Terutama gebrakan beliau tentang pengembangan rumah tahfiz Alquran," kata dia.
Menerima penghargaan di panggung utama IBF 2015, Sabtu (28/2), Ustaz Yusuf berpesan kepada para penulis agar selalu melahirkan karya tulisan hanya karena Allah SWT. "Menulislah karena Allah, karena setiap huruf kebaikan akan jadi saksi yang menyelamatkan kita di akhirat," ungkapnya.
Bagi Ustaz Yusuf, penghargaan dari Allah SWT jauh lebih penting dari penghargaan manusia. "Tapi, Alhamdulillah, penghargaan ini membuat saya merasa bermanfaat dalam tulis- menulis," kata dia.
Ustaz Yusuf menceritakan, pada awal berkiprah sebagai penulis, sempat putus asa lantaran bukunya tidak kunjung dilirik oleh penerbit. Namun ia tersadar bahwa dalam menulis ia perlu untuk meminta izin dari Allah SWT. "Setelah shalat dua rakaat, minta izin sama Allah SWT kalau buku ini diterbitin, royaltinya semua saya wakafkan," ujarnya.
Semenjak itu, karya demi karya terus lahir dari dai berusia 40 tahun ini. Selain produktif menulis bu ku, Ustaz Yusuf juga aktif mengeluarkan artikel serta kuliah online. Hingga saat ini, Ustaz Yusuf sudah menulis lebih dari 90 judul buku Islam.
Selain anugerah Tokoh Perbukuan Islam, IBF 2015 juga memberikan penghargaan untuk beberapa kategori buku Islam. Novel best seller Rindu terbitan Republika Penerbit diganjar sebagai buku fiksi dewasa terbaik IBF 2015.
Direktur Republika Penerbit Arys Hilman Nugraha mengatakan sangat berterima kasih kepada pembaca buku Rindu. Sebab, sejak awal menerima buku tersebut untuk diterbitkan, ia menilai buku ketiga belas karya Tere Liye ini termasuk bahan bacaan yang rumit.
"Awalnya saya menilai buku ini cukup rumit. Tapi, alhamdulillah, pembaca memberikan respons yang baik," kata Arys seusai menerima penghargaan. Arys juga berharap ajang Islamic Book Award ini dapat mendorong penulis-penulis di Indonesia untuk terus ber karya, terutama bagi penulis buku- buku Islam.
Selain fiksi dewasa, IBF 2015 juga menganugerahkan karya terbaik untuk kategori fiksi anak, nonfiksi anak, nonfiksi dewasa, terjemahan, desain sampul terbaik, dan ilustrasi terbaik. rep: Hannan Putra c08, ed: Hafidz Muftisany