Ahad 31 Jul 2016 13:51 WIB

Rem Truk Blong, 10 Tewas

Red: Arifin

CIANJUR--Kemacetan panjang akibat dampak kecelakaan maut yang merenggut 10 jiwa terjadi di ruas Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, Kabupaten Cianjur, Sabtu (30/7) sore. Penyebabnya, banyak pengguna kendaraan baik roda empat maupun roda dua yang ingin melihat langsung lokasi kejadian dan mengabadikannya melalui ponsel.

Kecelakaan maut tersebut terjadi di Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, Desa Bangbayang, Gekbrong, sekitar pukul 09.00 WIB. Hasil sementara penyelidikan Polres Cianjur, kecelakaan terjadi akibat rem truk tidak berfungsi atau rem blong.

Rem tak berfungsi Kecelakaan tersebut bermula ketika truk dengan nomor polisi B 9479 GDA menabrak sejumlah kendaraan dari arah berlawanan yakni satu angkot, lima sepeda motor, dan sejumlah warung di pinggir jalan.

`'Rem truk tidak berfungsi bergerak dari Sukabumi ke Cianjur,'' ujar Kapolres Cianjur AKBP Asep Guntur Rahayu kepada wartawan. Kendaraan tersebut akhirnya menabrak sejumlah kendaraan dari arah berlawanan.

Menurut Asep, di lokasi tersebut memang pernah terjadi kecelakaan serupa dengan korban yang cukup banyak. Kecelakaan tersebut tepatnya terjadi pada 23 Februari 2013. Pada waktu itu jumlah warga yang tewas mencapai 16 orang.

Namun, Asep meminta warga memahami kecelakaan tersebut bukan karena faktor jalannya. Kecelakaan itu karena rem kendaraan tidak berfungsi atau kendaraan tidak siap melalui jalanan yang menurun.

Kedepan, Asep meminta warga harus mempersiapkan kendaraan dengan baik sebelum berangkat. Hal ini untuk menekan kasus kecelakaan lalu lintas.

Asep menyatakan polisi belum menetapkan tersangka. Alasannya, sopir truk yang berhasil diselamatkan, yakni Asep (35 tahun) mengalami luka berat.

Satu belum teridentifikasi Sejumlah korban kecelakaan maut di Cianjur dibawa ke sejumlah rumah sakit di Cianjur dan Sukabumi. Dari sejumlah korban tersebut ada yang berhasil selamat dan 10 korban meninggal dunia.

Salah satunya Nursela (19) warga Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur. Pada saat kejadian korban menaiki angkot dari Kota Cianjur menuju Gekbrong. `'Saya tidak tahu pada awalnya karena langsung tidak sadarkan diri,'' ujar Sela ketika mendapatkan perawatan di RSUD Cianjur, Sabtu (30/7). Ia baru sadar ketika sudah berada di pinggiran jalan bersama dengan sejumlah korban kecelakaan lainnya.

Selepas itu. lanjut Sela, ia dibawa ke rumah sakit oleh petugas kepolisian. Sela mengalami luka-luka pada bagian wajah dan bagian kakinya karena angkot yang ditunpanginya rusak berat ditabrak truk yang remnya blong.

Sela mengatakan, penumpang angkot yang ditumpanginya sebanyak tiga orang dan satu sopir. Sopir angkot tersebut dikabarkan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.

Keluarga korban kecelakaan lainnya, Jajang (34) mengatakan, anaknya turut menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. Anaknya tersebut menggunakan sepeda motor pada saat kejadiaan.

`'Beruntung masih selamat, kini dirawat di rumah sakit karena bagian kepalanya luka,'' cetus dia. Ia berharap pemilik truk yang menyebabkan terjadinya kecelakaan bertanggung jawab atas musibah tersebut.

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUD Cianjur Jajat Multajam mengatakan, dari 10 korban tewas sebanyak sembilan jasad sudah berhasil diidentifikasi. Sementara, satu jasad masih belum teridentifikasi.

Kesembilan korban tewas, yakni delapan orang warga Gekbrong yakni M Yusep ( 16), M Iam (11), Aisyah (35), Siti Aminah (16), Siti Fatmawati (13), Marsha (4), Herdiana (34) dan Iwa Kumara (54). Satu korban dari Warungkondang, yakni Komar (56).   rep: Riga Nurul Iman, ed: Nina Chairani

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement